Minggu, 15 Januari 2023

Teori hirarki kebutuhan Abraham H. Maslow (skripsi, tesis, dan disertasi)


Teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, yaitu hirarki lima kebutuhan
dengan tiap kebutuhan secara berurutan dipenuhi. Terdiri dari kebutuhan
fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri. kebutuhan
fisiologis, keamanan, sosial merupakan kebutuhan tingkat rendah (faktor
eksternal) dan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan
tingkat tinggi (faktor internal). Teori ini mengasumsikan bahwa orang berupaya
memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (psikologi) sebelum memenuhi kebutuhan
yang tertinggi (aktualisasi diri).
Ke semua individu memiliki berbagai kebutuhan tersebut sebagaimana
yang ada pada hirarki kebutuhan menurut Maslow, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi motivasi yang dimiliki oleh seorang individu. Mengingat di dalam
suatu perusahaan terdapat individu yang berasal dari latar belakang berbeda,
motivasi yang dibutuhkan tiap karyawan juga berbeda-beda pula. Disini letak
pentingnya bagi perusahaan untuk melihat kebutuhan apa yang diperlukan
karyawannya, apa bakat dan keterampilan yang dimilikinya. Akan lebih mudah
menempatkan tiap karyawan pada posisi yang paling tepat jika perusahaan dapat
mengetahui hal-hal tersebut sehingga ia akan semakin termotivasi dan mampu
mencapai hasil sesuai yang perusahaan inginkan. Tentu saja usaha-usaha
memahami kebutuhan karyawan tersebut harus disertai dengan penyusunan
kebijakan perusahaan dan prosedur kerja yang efektif, agar tecipta suasana kerja
yang kondusif dan harmonis. Untuk melakukan hal ini tentu diperlukan niat, kerja 
sama, kerja keras, dan komitmen yang sungguh-sungguh dari manajemen juga
karyawan.
Pada dasarnya faktor-faktor motivasi dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Prabu, 2005). Faktor internal
(karakteristik pribadi) dalam motivasi melipuiti kebutuhan: keinginan dan harapan
yang terdapat di dalam diri pribadi. Faktor eksternal (karakteristik perusahaan)
terdiri dari lingkungan kerja, gaji, kondisi kerja, dan kebijaksanaan perusahaan,
dan hubungan kerja seperti penghargaan, kenaikan pangkat, dan dan tanggung
jawab.
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan
yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri.
Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan
menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi maka
pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi
dari rasa puasnya.
Abraham Maslow mengemukakan teori hirarki kebutuhan yang dinamakan
Maslow’s Need Hierarchy Theory. Maslow dalam Hasibuan (2009:154- 156),mengemukakan bahwa lima hirarki kebutuhan manusia adalah sebagai
berikut:
1. Physiological Needs
Physiological Needs yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang
termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, 
perumahan, dan sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini
merangsang seseorang berperilaku atau bekerja giat.
2. Safety and Security Needs
Safety and Security Needs adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman
yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam
melaksanakan pekerjaan. Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk: (1)
Kebutuhan akan keamanan jiwa di tempat pekerjaan; (2) Kebutuhan akan
kemananan harta di tempat pekerjaan pada waktu jam kerja.
3. Affiliation or Acceptance Needs
Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan sosial, teman, afiliasi,
interaksi, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok
pekerja dan masyarakat lingkungannya. Karena manusia adalah makhluk
sosial, sudah jelas ia mempunyai kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri dari
empat golongan, yaitu: (1) Kebutuhan akan diterima orang lain (sense of
belonging); (2) Kebutuhan akan dihormati (sense of importance); (3)
Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement); (4)
Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).
4. Esteem or Status Needs
Esteem or Status Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri dan
pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat
lingkungannya. Prestise dan status dimanifestasikan oleh banyak hal yang
digunakan sebagai simbol status itu. 
5. Self Actualization
Self Actualization adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan
kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja
yang sangat memuaskan

Tidak ada komentar: