Dalam perkembangan konsep diri terbagi atas dua yaitu, konsep diri
positif dan konsep diri negatif (Calhoun dan Acocella, 1990).
1. Konsep Diri Positif
Konsep diri bersifat stabil dan bervariasi. Individu yang memiliki
konsep diri yang positif adalah individu yang tahu betul tentang
dirinya, sehingga evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif
dan dapat menerima keberadaan orang lain. Konsep diri positif lebih
pada penerimaan diri, bukan suatu kebanggaan yang besar bagi diri.
Individu yang memiliki konsep diri yang positif akan merancang
tujuan yang sesuai dengan realita, yaitu tujuan yang memiliki
kemungkinan besar untuk dapat dicapai serta mampu menghadapi
kehidupan didepannya dan menganggap hidup adalah suatu proses
penemuan.
Ada empat tanda orang yang mempunyai konsep diri positif (Brooks
dan Emmert dalam Rakhmat, 2007), yaitu:
a. Ia menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menyadari bahwa setiap
orang mempunyai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak
seluruhnya disepakati masyarakat.
b. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenangi
dan berusaha mengubahnya.
c. Merasa setara dengan orang lain.
d. Yakin akan kemampuan yang dimiliki untuk mengatasi masalah.
2. Konsep Diri Negatif
Terdiri dari dua tipe yaitu, dimana pandangan individu tentang
dirinya benar-benar tidak teratur, tidak memiliki perasaan kestabilan
dan keutuhan diri. Individu tersebut tidak tahu tentang dirinya,
mempunyai kekuatan dan kelemahan atau apa yang dihargai dalam
kehidupannya.
Pandangan diri yang stabil dan teratur terjadi karena individu dididik
dengan cara yang keras, sehingga menciptakan citra diri yang
penyimpangan dari seperangkat hukum yang dalam pikirannya
merupakan cara yang tepat. Ada lima tanda orang yang memiliki
konsep diri negatif (Brooks dan Emmert dalam Rakhmat, 2007),
yaitu:
a. Merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak diperhatikan.
Hal ini tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban
persahabatan karena individu ini ketika bereaksi dengan orang
lain menganggap sebagai musuh.
b. Pesimis terhadap kompetisi, enggan untuk bersaing dengan
orang lain dalam prestasi.
c. Peka terhadap kritik, tidak dapat menerima kritik dan mudah
marah. Seringkali menganggap bahwa koreksi seringkali
dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya.
Orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung
menghindari dialog yang terbuka, dan bersikeras
mempertahankan pendapatnya dengan berbagai pendapat yang
keliru.
d. Hiperkritis terhadap orang lain, cenderung mengeluh, mencela
atau meremehkan apapun dan siapapun. Tidak sanggup
mengungkap atau memberikan pengakuan pada kelebihan orang
lain.
e. Responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin
berpura-pura menghindari pujian. Orang-orang seperti ini segala
macam yang menunjang harga dirinya menjadi pusat
perhatianya.
Minggu, 15 Januari 2023
Jenis-Jenis Konsep Diri (skripsi, tesis, dan disertasi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar