Minggu, 08 Januari 2023

Dimensi Emosi Akademik (skripsi, tesis, disertasi)


Pekrun (2006) secara spesifik mengelompokkan emosi menjadi (a) activity
emotion yakni emosi yang muncul seiring dengan kegiatan belajar seperti
kesenangan, kebosanan, marah, dan lain-lain; (b) prospective outcome emotions
yakni emosi yang berkaitan dengan prediksi tentang hasil belajar seperti
kecemasan, penuh harapan, dan lain-lain; dan (c) retrospective outcome emotions
yakni emosi yang berkaitan dengan hasil belajar yang telah dicapai seperti malu,
bangga, senang, dan lain-lain. Emosi akademik dapat dikelompokkan juga sesuai valensinya, baik itu
positif (menyenangkan) atau negatif (tidak menyenangkan), dan juga dari aktivasi
tersirat, apakah mengaktifkan (activating) atau menon-aktifkan (deactivating).
Adapun kelompok emosi yang termasuk positive activating emotion yaitu rasa
senang (enjoyment), gembira (joy), berharap (hope), dan bangga (pride),
bersyukur (gratitude), santai (relaxation), kepuasan (contentment) dan rasa lega
(relief). Sedangkan, negative activating emotion yaitu marah (anger), frustasi
(frustation), cemas (anxiety), malu (shame), bosan (boredom), sedih (sadness),
kecewa(disappointment), dan putus asa (hopelessness). Penjelasan tersebut dapat
dimaknai bahwa emosi yang terlibat dalam proses belajar dikelompokkan menjadi
positive activating emotion dan negative activating emotion.
Emosi akademik bisa dilihat dari object focusnya, yaitu apakah emosi
yang dirasakan pada aktivitas pengerjaan (activity focus) atau emosi yang
berkaitan dengan hasil (outcomes focus), dimana outcomes focus sendiri terbagi
menjadi emosi yang dirasakan sebelum ada hasil (prospective outcomes emotion)
dan emosi yang dirasakan setelah ada hasil (retrospective outcomes emotion)Berdasarkan taksonomi yang diberikan oleh Warr (1987), ada tiga kategori
emosi yang dijelaskan. Pertama, emosi umumnya dapat dipesan sesuai dengan
nilai dominan dan nilai pengalamannya (positif vs negatif). Kedua, emosi dapat
diklasifikasikan sebagai sesuatu yang lebih berkaitan dengan tugas atau sifat
sosial yang lebih banyak (banyak emosi mungkin menyiratkan aspek tugas dan
aspek sosial). Ketiga, emosi yang berhubungan dengan tugas yang dimiliki
individu mungkin berbeda sesuai dengan perspektif waktu yang berkaitan dengan
tugas dan hasil yang mereka maksudkan, dengan menjadi terkait dengan proses
(tugas), prospektif (pre-task, pre-outcome), atau retrospektif (post-task, postoutcome).
Terkait dengan klasifikasi yang telah dipaparkan diatas, penelitian ini
berfokus pada kesenangan (enjoyment) dan kecemasan (anxiety) dalam aktivitas
mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini dikarenakan kedua emosi tersebut
merupakan jenis emosi yang sering muncul dalam konteks pembelajaran di kelas
(Pekrun, Goetz, Titz, & Perry, 2002).

Tidak ada komentar: