Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA), selanjutnya teori tersebut terus direvisi dan diperluas oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein (2005) . TRA diaplikasikan pada perilaku yang di bawah kendali individu sendiri. Sebaliknya, TPB dikembangkan untuk memprediksi perilaku-perilaku yang sepenuhnya tidak di bawah kendali individu. TPB menjelaskan bahwa niat berperilaku (behavioralintention) tidak hanya dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku (attitude towardsbehavior) dan norma subyektif (subjective norm), tetapi juga dipengaruhi oleh kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioral control). Berdasarkan Theoryof Planed Behavior, intensi merupakan fungsi dari tiga determinan, pertama yang bersifat personal, kedua merefleksikan pengaruh sosial dan ketiga berhubungan dengan masalah kontrol (Ajzen, 2005:34).Berikut ini adalah penjabaran dari variabel utama dari Theory of Planned Behavior yang terdiri dari :a. Intensi (Intention)Intensi merupakan komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Intensi memainkan peranan yang khas dalam mengarahkan tindakan, yakni menghubungkan antara
pertimbangan yang mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu. Menurut Theory of Planned Behavior, seseorangdapat bertindak berdasarkan intensi atau niatnya hanya jika ia memilikikontrol terhadap perilakunya (Ajzen, 2005: 36).Teori ini tidak hanyamenekankan pada rasionalitas dari tingkah laku manusia, tetapi juga padabelief bahwa target tingkah laku berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut.b. Sikap Seorang Terhadap PerilakuTeori ini menjelaskan tentang sikap individu terhadap suatu perilaku diperoleh dari keyakinan terhadap konsekuensi yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut, yang diistilahkan dengan behavioral beliefs (keyakinan terhadap perilaku). Berdasarkan Theory Of Planned Behavior, seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasilyang positif akan memiliki sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan orang yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikapunfavorable (Ajzen, 2005:37).Secara umum Attitude Toward The Behaviorberkaitan dengan sikap dasar seorang (person in nature) yang berpengaruh terhadap intense berperilaku dan berhubungan dengan norma subjektif dan perceived behavioral control.c. Norma Subjektif (Subjective Norm)Subjective Norms merupakan faktor dari luar individu yang berisi persepsi seseorang tentang apakah orang lain akan menyetujui atau tidak menyetujui suatu tingkah laku yang ditampilkan (Baron & Byrne, 2000: 97).Norma ubjektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normativebelief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply) (Ajzen, 2005:38).Dalam Theory of Planned Behavior, Subjective Norms juga diidentikan denganbelief dari seseorang tentang reaksi atau pendapat orang lain atau kelompok lain tentang apakah individu perlu, harus, atau tidak boleh melakukan suatu perilaku, dan memotivasi individu untuk mengikuti pendapat orang lain tersebut (Michener, Delamater, & Myers, 2004: 86).Theory of Planned Behavior mempelajari tentang sikap terhadap perilaku. Penentu terpenting perilaku seseorang adalah intensi untuk berperilaku, yaitu kombinasi dari sikap untuk menampilkan perilaku tersebut dan norma subjektif. Seseorang akan menampilkan suatu perilaku yangpositif atau negatif untuk menampilkan suatu perilaku tertentu sehingga memunculkan intensi untuk berperilaku yang ditentukan oleh sikap. Selain itu ada juga faktor dari luar individu yang berisi persepsi dan keyakinan seseorang untuk menerima atau tidak menerima tindakan yang dilakukannya. Apabila individu meyakini apa yang menjadi norma kelompok, maka individu akan mematuhi dan membentukperilaku yang sesuai dengan kelompoknya. Teori ini juga mengemukakan kemampuan diriindividu dalammelakukan suatu perilaku dari pengalaman masa lalu individu dan juga perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan suatu perilaku yang bisa didapatkan informasinya dari orang lain juga. Theory of Planned Behaviorakan mempengaruhi pelaku UKM untuk meningkatkan kemampuan dalam diri dengan pendidikan yang termasuk
salah satu variabel Theory of Planned Behavior yakni intensi. Dengan intensi, pelaku UKM akan melakukan pertimbangan mendalam terhadap usaha dan ukuran usaha yang dijalankan untuk mengambil suatu tindakan. Latar belakang pendidikan akan mempengaruhi intensi dalam pengambilan keputusan untuk usahanya. Latar belakang pendidikan juga akan mempengaruhi sikap seseorang untuk bertindak.Variabel norma subjektif dalam Theory of Planned Behavior berkaitan dengan variabel pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pelaku UKM karena merupakan faktor untuk menentukan persepsi dari tindakan yang diambil berdasarkan pengetahuan akuntansi yang dimilik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar