Sabtu, 24 Desember 2022

Orientasi Pasar (skripsi, tesis, dan disertasi)

Orientasi pasar (Market Orientation) menurut Jaworski dan Kohli (1993) Merupakan perspektif organisasional yang mendorong tiga aspek utama yakni: (1) upaya pengumpulan intelegensi pasar secara sistematik dengan sumber utama pelanggan dan pesaing, (2) penyebaran intelegensi pasar kepada semua unit atau departemen dalam organisasi dan (3). Tabel 2.1 Lanjutan Penelitian Terdahulu
 
 
Respon organisasi terkoordinasi dan menyeluruh terhadap intelegensi pasar. Pada dasarnya tujuan didirikannya suatu perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh sebab itu diperlukan adanya kelancaran dalam pemasaran (Agung, 2013).Sedangkan yang di maksud dengan pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdapat individu dan kelompok yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler,2009). Pemikiran tentang pemasaran yang berorientasi pasar serta kreativitas pemasaran akan menghasilkan peningkatan dalam volume suatu penjualan. Dalam penelitian ini strategi pemasaran dapat dilihat dari aspek orientasi pasar dan kreativitas (Agung, 2013).Narver dan Slater (1990) mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dalam menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis. Narver dan Slater (1990) menyatakan bahwa orientasi pasar sebagai suatu proses dan aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penerapan orientasi pasar akan membawa peningkatan kinerja bagi perusahaan tersebut. Narver dan slater (1990) menyatakan bahwa orientasi pasar terdiri dari tiga komponen yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional. Orientasi pelanggan dan orientasi
 
 
pesaing termasuk semua aktivitasnya dilibatkan dalam memperoleh informasi tentang pembeli dan pesaing pada pasar yang dituju dan menyebarkan melalui bisnis, sedangkan koordinasi interfungsional didasarkan pada informasi pelanggan serta pesaing dan terdiri dari usahabisnis yang terkoordinasi. Jadi dapat dipahami bahwa penerapan orientasi pasar memerlukan kemampuan perusahaan dalam mencari berbagai informasi pasar sehingga dapat dijadikan dasar bagi perusahaan untuk melakukan langkah atau strategi selanjutnya(Kevin & Wang, 2011).Orientasi pasar mengacu pada organisasii atau informasi yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan saat ini dan masa depan, orientasi pasar menuntut UMKM untuk memantau kebutuhan konsumen yang berubah dengan cepat, menentukan dampak dari perubahan tersebut pada kepuasan pelanggan, meningkatkan laju inovasi produk, dan menerapkan strategi yang membangun keunggulan kompetitif UMKM (Tri Kusuma, 2018)Konsep orientasi pelanggan juga dapat diartikansebagai pemahaman yang memadai tentang pelanggan dengan tujuan agar dapat menciptakan nilai tunggal bagi pelanggan secara terus menerus. Pemahaman disini mencakup pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan, baik pada saat terkini maupun pada saat perkembangannya dmasa yang akan dating. Oleh karena itu upaya ini dapat dicapai melalui proses pencarian informasi tentang pelanggan. Dengan adanya informasi tersebut maka perusahaan akan memahami siapa saja pelanggan potensialnya. Baik
 
 
pada saat ini maupun pada masa yang akan datang dana pa yang mereka inginkan untuk saat ini maupun untuk saat mendatang. Orientasi pesaing berarti perusahaan memahami kebutuhan jangka pendek, kelemahan, kemampuan jangka panjang dan strategi dari para pesaing potensialnya (Narver dan slater, 1990). Perusahaan yang berorientasi pesaing sering dilihat sebagai perusahaan yang mempunyai strategi dan memahami bagaimana cara memperoleh dan membagikan informasi mengenai pesaing. Bagaimana merespon tindakan pesaing dan juga bagaimana manajemen puncak menanggapi strategi pesaing (Javorski dan Kohli, 1993).Orientasi pada pesaing dapat dimisalkan bahwa tenaga penjualan akan berupaya untuk mengumpulkan informasi mengenai pesaing dan membagi informasi itu kepada fungsi-fungsi lain dalam perusahaan misalnya kepada divisi riset dan pengembangan produk atau mendiskusikan dengan pimpinan perusahaan bagaimana kekuatan pesaing dan strategi-strategi yang dikembangkan (Ferdinand, 2000).Narver dan Slater (1990) menyatakan bahwa koordinasi antar fungsional merupakan kegunaan dari sumber daya perusahaan yang terkoordinasi dalam menciptakan nilai tunggal bagi pelanggan yang ditargetkan. Koordinasi interfungsional merujuk pada komunikasi antar fungsi organisasi yang berbeda. Koordinasi interfungsional didasarkan pada informasi pelanggan dan pesaing untuk menciptakan nilai tunggal bagi pelanggan(Basuki, 2019).
 
 
Koordinasi interfungsional dapat mempertinggi komunikasi dan pertukaran antara semua fungsi organisasi yang memperhatikan pelanggan dan pesaing serta menginformasikan trend pasar yang terkini. Koordinasi interfungsional membantu perkembangan baik kepercayaan maupun kemandirian diatara unit fungsional yang terpisah. Pada akhirnya menimbulkan lingkungan perusahaan yang lebih mau menerima suatu produk yang benar-benar baru yang didasarkan dari kebutuhan pelanggan

Tidak ada komentar: