Minat pembelian ulang adalah niat untuk melakukan pembelian kembali pada kesempatan mendatang (Kinnear & Taylor) dalam Saidani dan Arifin (2012). Menurut Lacey and Morgan (2007) dalam Kaveh, 2012. “Repurchase intention refers to the individual’s judgement about buying again a designated service from the same company, taking into account his or her current situation and likely circumstances”.
Yaitu minat pembelian ulang mengacu pada penilaian individu tentang membeli ulang layanan yang ditunjuk dari perusahaan yang sama, dengan mempertimbangkan situasi saat itu dan situasi yang mungkin terjadi. Sementara itu (Seiders et al.,2005) dalam Kaveh (2012) menjelaskan “Repurchase intentions represent the customer’s self-reported likelihood of engaging in further repurchase behavior”. Minat pembelian ulang menunjukan bahwa pelanggan dengan sendirinya menarik kemungkinan untuk melakukan perilaku pembelian ulang selanjutnya. Jadi minat beli ulang merupakan minat dari masing-masing individu untuk melakukan pembelian ulang setelah mempertimbangkan segala situasinya. “T he study of repurchase intention was said to be important due to their long term implications. Repurchase intention is similar with purchase intention except with the element of experience”. (Ritti & Silver, 1986)dala m Jamil Bojei and Wong Chee Hoo.Uraian tersebut menjelaskan bahwa studi tentang minat pembelian ulang dikatakan penting karena melibatkan jangka panjang. Minat beli ulang mirip dengan minat beli kecuali unsur pengalaman. Studi lain mengatakan “Customers’ repurchase intention or customer retention is referred to as a key to Defensive Marketing strategies and business success in general” (Cronin et al., 2000) dalam Kitchatorn. Yang mengatakan bahwa minat pembelian ulang pelanggan atau retensi pelanggan disebut sebagai kunci untuk mempertahankan strategi pemasaran dan kesuksesan bisnis secara umum.
Menurut Ferdinand (2002: 25-26) dalam Saidani dan Arifin (2012) minat membeli ulang merupakan fungsi dari sikap individual terhadap produk atau jasa. Minat beli ulang dapat didefinisikan melalui indikator-indikator sebagai berikut:1.Minat transaksional Menggambarkan perilaku seseorang yang beringinan untuk membeli ulang produk yang telah dikonsumsinya. 2.Minat referensial Perilaku seseorang untuk mereferensikan produk yang sudah dibelinya, agar juga dibeli oleh orang lain, dengan referensi pengalaman konsumsinya. 3.Minat preferensial Yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsi. Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. 4.Minat eksploratif Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang dilangganinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar