De Jong and Kemp (2003) memaparkan beberapa faktor yang dapat membengaruhi perilaku inovatif, yaitu :a.Tantangan Kerja(Job Challenge)Ketika karyawan menghadapi tantangan, mereka akan lebih termotivasi secara intrinsik. Rekan kerja dapat dimotivasi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Motif ekstrinsik meliputi insentif berdasarkan kenaikan gaji, bonus, dll. Motivator intrinsiktermasuk insentif yang diterima oleh partisipasi. Motif intrinsik diharapkan memiliki pengaruh yang lebih signifikan dalam membuat saran dan usaha implementasi. b.Otonomi(Autonomy)Seseorang akan lebih berinovatif apabila mereka memiliki pemimpin yang cukup mengawasi dan mengontrol ketika mereka bekerja. c.Perhatian Strategis(Strategic Attention)
Perhatian dapat mempengaruhi perilaku inovatif, terutama ditujukan untukmeningkatkan tujuan bisnis yang lebih umum seperti kepuasan kerja dan kinerja.Perusahaan yang mampu memberikan perhatian yang baik untuk karyawan akan menjadikan karyawan menjadi lebih bekerja dengan baik.d.Situasi yang Mendukung(Supportive Climate)Perusahaan diharapkan mampu mengetahui situasi yang diperlukan dan diharapkan oleh karyawan, karena dengan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, karyawan akan membuang sedikit waktu dalam memutuskan bagaimana bertindak dalam situasi tertentu. Sehingga, karyawan dapat lebih berinisiatif dengan melakkan inovasi.e.Kontak Luar(External Contacts)Semakin seringnya rekan kerja berinteraksi dengan kliendan kompetitor makahal ini memungkinkan pekerjauntuk mengidentifikasi peluang pasar dan ancaman dari pekerjaan merekadilingkunganyanglebih cepat dan menggunakannya untuk pengembangan layanan baru.f.Perbedaan(Differentiation)Perbedaan situasi, terutama perbedaan situasi pasar akan mempengaruhi perilaku inovatif, karena karyawan tidak ingin perusahaannya tertinggal dari perusahaan lain. g.Variasi Permintaan(Variation in Demand)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar