Sabtu, 12 November 2022

Tahap Pengambilan Keputusan (skripsi, tesis, disertasi)


Menurut Alma (2010), tahap pengambilan keputusan ada empat, yaitu:
1) Tahap menaruh perhatian (Attention)
2) Tahap ketertarikan (Interest)
3) Tahap berniat (Desire)
4) Tahap memutuskan untuk membeli (Action)
Menurut Kotler (2009), tahap pengambilan keputusan ada lima, yaitu :
1) Pengenalan kebutuhan
Tahap pertama proses keputusan pembelian, yaitu ketika konsumen
mengenali adanya masalah atau kebutuhan dimana pembeli merasakan
perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
Kebutuhan dapat dipicu oleh rasangan internal, rangsangan internal
adalah kebutuhan normal seseorang yang muncul ketingkat yang
cukup tinggi untuk menjadi dorongan.
Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal, yaitu pada
tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk mengetahui
kebutuhan atau masalah apa yang muncul, apa yang menarik mereka,
dan bagaimana hal menarik itu membawa konsumen pada produk
tertentu.
2) Pencarian informasi
Tahap dari proses keputusan pembelian, yang merangsang konsumen
untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya
meningkatkan perhatian atau semakin aktif mencari informasi.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber, yaitu:
a) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b) Sumber komersial : periklanan atau pameran.
c) Sumber publik : media massa.
d) Sumber eksperimental : pengujian atau penggunaan produk.
Konsumen dengan kelas ekonomi menengah ke atas cenderung
memerlukan pencarian informasi yang lebih banyak sebelum
pembelian dilakukan.
3) Evaluasi alternatif
Tahap dari proses keputusan pembelian, yaitu ketika konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam
peringkat pilihan. Dengan bantuan informasi-informasi yang tersedia
maka akan memudahkan konsumen untuk melakukan pengamatan
alternatif yang dikumpulkan melalui berbagai informasi. Dengan
demikian, konsumen sudah mempunyai fungsi utility untuk setiap
sifat-sifat produk yang sangat bervariasi dengan berbagai tingkat dari
sifat-sifat produk. Pemasar harus mengetahui mengenai evaluasi
alternatif, artinya bagaimana konsumen mengolah informasi sampai
pada pemilihan merek.
Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi
konsumen, yaitu :
a) Menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai
kumpulan atibut produk.
b) Konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap
atribut yang berbeda pula, menurut kebutuhan dan keinginan
masing-masing.
c) Konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan
keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek tertentu
yang dikenal sebagai citra merek.
d) Harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada
tingkat atribut yang berbeda.
e) Konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat
beberapa prosedur evaluasi.
4) Keputusan membeli
Tahap dari proses keputusan pembelian, yaitu ketika konsumen benarbenar membeli produk. Setelah mencari dan mengevaluasi alternatifalternatif yang ada maka konsumen harus memutuskan akan membeli
atau tidak membeli produk tertentu. Bila keputusan yang diambil
adalah membeli maka konsumen harus mengambil keputusan
mengenai merek, harga, penjual, keasliannya, waktu pembelian, dan
cara pembayarannya. Dalam tahap evaluasi konsumen membuat
peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli.
Menurut Alma (2010), terdapat tiga aktivitas yang berlangsung dalam
proses keputusan pembelian, yaitu :
a) Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.
b) Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.
c) Komitmen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa membeli
produk pesaing.
d) Pada umumnya keputusan membeli konsumen adalah membeli
merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara
niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli.
5) Evaluasi pasca pembelian
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada
rasa puas atau tidak puas, hal ini akan mempengaruhi tindakan pasca
pembelian. Tugas pemasar tidak berhenti pada saat telah terjadi
penjualan, melainkan terus berlanjut sampai periode setelah pembelian.
Penentu seorang konsumen merasa puas atau tidak puas terletak pada
hubungan antara harapan konsumen dengan hasil yang telah dirasakan
terhadap suatu produk. Jika produk tidak sesuai dengan harapannya
maka konsumen tidak merasakan kepuasan. Maka yang perlu
diperhatikan oleh pemasar agar mereka membuat pernyataan mengenai
produknya dengan jujur sesuai prestasi produk agar konsumen
memperoleh kepuasan.
Sebuah keputusan tidak mungkin dapat dibentuk begitu saja. Harus ada
tahapan tahapan yang mendahului dalam proses pembuatan keputusan
tersebut agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Tidak ada komentar: