Sabtu, 12 November 2022

Pengertian Keputusan Pembelian (skripsi, tesis, disertasi)

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Keputusan pembelian, menurut Kotler (2009), adalah pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Menurut Alma (2010), aktivitas yang berlangsung dalam keputusan pembelian terbagi tiga yaitu : 1) Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian. 2) Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian. 3) Komitemen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa beli dengan produk pesaing. Menurut Cutcheon (2009), pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen bisa digolongkan ke dalam tiga jenis pembelian, yaitu sebagai berikut : 1) Pembelian yang terencana sepenuhnya Jika konsumen telah menentukan pilihan produk dan merek jauh sebelum pembelian dilakukan, maka ini termasuk pembelian yang terencana sepenuhnya. 2) Pembelian yang separuh terencana Konsumen biasanya sudah mengetahui ingin membeli suatu produk sebelum ke toko, namun mungkin ia tidak tahu merek yang akan dibelinya sampai ia bisa memperoleh informasi yang lengkap dari 19 pramuniaga toko. Ketika ia sudah mengetahui produk yang ingin dibeli sebelumnya dan memutuskan merek dari produk tersebut di toko, maka ini termasuk pembelian yang separuh terencana. 3) Pembelian yang tidak terencana. Konsumen sering membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli sering muncul di toko ketika ada faktor yang menyebabkan konsumen membeli suatu produk, maka ini termasuk pembelian yang tidak terencana. Menurut Swastha (2012), setiap keputusan pembelian mempunyai satu struktur sebanyak tujuh komponen, yaitu : 1) Keputusan tentang jenis produk 2) Keputusan tentang bentuk produk 3) Keputusan tentang merek 4) Keputusan tentang penjualannya 5) Keputusan tentang jumlah produk 6) Keputusan tentang waktu pembelian 7) Keputusan tentang cara pembayaran yang akan dilakukan untuk transaksi pembayaran. Peter (2007), mengemukakan beberapa perilaku yang dilakukan dalam keputusan pembelian barang-barang konsumen seperti uraian berikut : 1) Tahap pra pembelian Pada tahap ini, beberapa perilaku yang terjadi meliputi : 20 a) Mencari informasi (information contact) Konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek dari berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi,internet. Konsumen mungkin juga berkomunikasi dengan tenaga penjual, teman dan kerabatnya mengenai produk dan juga merek. b) Mengambil dana (funds access) Selain perlu mencari informasi mengenai produk dan merek yang akan dibeli, konsumen juga perlu mengetahui dari mana dana yang akan dipakai untuk membeli produk tersebut. 2) Tahap pembelian Pada tahap ini, perilaku yang terjadi meliputi : a) Berhubungan dengan toko (store contact) Adanya keinginan membeli produk akan mendorong konsumen untuk mencari toko tempat ia membeli produk tersebut. b) Mencari produk (product contact) Konsumen mengunjungi toko, maka selanjutnya konsumen harus mencari dan memperoleh produk yang akan dibelinya. c) Transaksi Tahap ketiga dari proses pembelian adalah melakukan transaksi, yaitu melakukan pertukaran barang dengan uang, memindahkan pemilikan barang dari toko kepada konsumen. Jumlah dan kompleksitas kegiatan konsumen dalam pembeliannya dapat berbeda-beda. Pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai penyelesaian suatu masalah, dan terdapat tiga macam situasi yaitu: 21 1) Perilaku responsif rutin Jenis perilaku pembelian yang paling sederhana dalam suatu pembelian yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam hal ini, pembeli sudah memahami merek-merek beserta atribut-atributnya. Mereka selalu membeli merek yang sama karena dipengaruhi oleh kebiasaan persediaan atau sebab-sebab lain. Kegiatan pembelian dilakukan secara rutin, tidak memerlukan banyak pikiran, tenaga, dan waktu. Oleh karena itu, perusahaan harus menyesuaikan kegiatan pemasarannya untuk mempertahankan langganannya. 2) Penyelesaian masalah terbatas Pembelian akan lebih kompleks jika pembeli tidak mengetahui sebuah merek dalam suatu jenis produk yang disukai sehingga membutuhkan informasi lebih banyak lagi memutuskan untuk membeli. 3) Penyelesaian masalah ekstensif Suatu pembelian akan terjadi sangat kompleks jika pembeli menjumpai jenis produk yang dipahami dan tidak mengetahui kriteria penggunanya. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. 

Tidak ada komentar: