Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan oleh penjual. Keputusan pembelian, menurut Kotler
(2009), adalah pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar
membeli.
Menurut Alma (2010), aktivitas yang berlangsung dalam keputusan
pembelian terbagi tiga yaitu :
1) Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.
2) Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.
3) Komitemen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa beli dengan
produk pesaing.
Menurut Cutcheon (2009), pembelian produk atau jasa yang dilakukan
oleh konsumen bisa digolongkan ke dalam tiga jenis pembelian, yaitu sebagai
berikut :
1) Pembelian yang terencana sepenuhnya
Jika konsumen telah menentukan pilihan produk dan merek jauh
sebelum pembelian dilakukan, maka ini termasuk pembelian yang
terencana sepenuhnya.
2) Pembelian yang separuh terencana
Konsumen biasanya sudah mengetahui ingin membeli suatu produk
sebelum ke toko, namun mungkin ia tidak tahu merek yang akan
dibelinya sampai ia bisa memperoleh informasi yang lengkap dari
19
pramuniaga toko. Ketika ia sudah mengetahui produk yang ingin dibeli
sebelumnya dan memutuskan merek dari produk tersebut di toko,
maka ini termasuk pembelian yang separuh terencana.
3) Pembelian yang tidak terencana.
Konsumen sering membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih
dahulu. Keinginan untuk membeli sering muncul di toko ketika ada
faktor yang menyebabkan konsumen membeli suatu produk, maka ini
termasuk pembelian yang tidak terencana.
Menurut Swastha (2012), setiap keputusan pembelian mempunyai satu
struktur sebanyak tujuh komponen, yaitu :
1) Keputusan tentang jenis produk
2) Keputusan tentang bentuk produk
3) Keputusan tentang merek
4) Keputusan tentang penjualannya
5) Keputusan tentang jumlah produk
6) Keputusan tentang waktu pembelian
7) Keputusan tentang cara pembayaran yang akan dilakukan untuk
transaksi pembayaran.
Peter (2007), mengemukakan beberapa perilaku yang dilakukan dalam
keputusan pembelian barang-barang konsumen seperti uraian berikut :
1) Tahap pra pembelian
Pada tahap ini, beberapa perilaku yang terjadi meliputi :
20
a) Mencari informasi (information contact)
Konsumen akan mencari informasi mengenai produk, merek dari
berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi,internet.
Konsumen mungkin juga berkomunikasi dengan tenaga penjual,
teman dan kerabatnya mengenai produk dan juga merek.
b) Mengambil dana (funds access)
Selain perlu mencari informasi mengenai produk dan merek yang
akan dibeli, konsumen juga perlu mengetahui dari mana dana yang
akan dipakai untuk membeli produk tersebut.
2) Tahap pembelian
Pada tahap ini, perilaku yang terjadi meliputi :
a) Berhubungan dengan toko (store contact)
Adanya keinginan membeli produk akan mendorong konsumen
untuk mencari toko tempat ia membeli produk tersebut.
b) Mencari produk (product contact)
Konsumen mengunjungi toko, maka selanjutnya konsumen harus
mencari dan memperoleh produk yang akan dibelinya.
c) Transaksi
Tahap ketiga dari proses pembelian adalah melakukan transaksi,
yaitu melakukan pertukaran barang dengan uang, memindahkan
pemilikan barang dari toko kepada konsumen.
Jumlah dan kompleksitas kegiatan konsumen dalam pembeliannya dapat
berbeda-beda. Pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai penyelesaian suatu
masalah, dan terdapat tiga macam situasi yaitu:
21
1) Perilaku responsif rutin
Jenis perilaku pembelian yang paling sederhana dalam suatu
pembelian yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam hal ini,
pembeli sudah memahami merek-merek beserta atribut-atributnya.
Mereka selalu membeli merek yang sama karena dipengaruhi oleh
kebiasaan persediaan atau sebab-sebab lain. Kegiatan pembelian
dilakukan secara rutin, tidak memerlukan banyak pikiran, tenaga, dan
waktu. Oleh karena itu, perusahaan harus menyesuaikan kegiatan
pemasarannya untuk mempertahankan langganannya.
2) Penyelesaian masalah terbatas
Pembelian akan lebih kompleks jika pembeli tidak mengetahui sebuah
merek dalam suatu jenis produk yang disukai sehingga membutuhkan
informasi lebih banyak lagi memutuskan untuk membeli.
3) Penyelesaian masalah ekstensif
Suatu pembelian akan terjadi sangat kompleks jika pembeli menjumpai
jenis produk yang dipahami dan tidak mengetahui kriteria
penggunanya. Perilaku konsumen akan menentukan proses
pengambilan keputusan dalam pembelian mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar