Carver & Scheier (2014)menjelaskan bahwa optimisme meliputi proses kognitif individu. Proses kognitif dalamoptimisme diartikan sebagai sebuah
harapan yang dapat berupa harapan baik atau buruk. Harapan ini muncul ketika individu mengalami hambatan. Hambatan ini dapat berupa keraguandanketidakyakinan individu sehingga individu tersebut berhenti untuk berusaha. Ketika individu tersebut yakin dengan harapannya, maka usaha akan terus berlanjut, begitupunsebaliknya. Harapan baik dan buruk inilah yang membuat optimisme hanya memiliki satu dimensi, tetapimemiliki dua kondisi, yaitu optimisme dan pesimisme.Konsep pada alat ukur ini yaitusemakin tinggi tingkat optimisme yang dimiliki individu, maka akan semakin rendah tingkat pesimisme individu. Sebaliknya, semakin rendah tingkat optimisme individu, maka akan semakin tinggi tingkat pesimisme individu, sehingga optimisme hanya mengukur satu faktor saja yang dapat disebut sebagai uni-dimensional. Individu yang memiliki optimisme dan pesimisme memilikiberbagaiperbedaan. Individu yang optimis akan memiliki tujuandanrasa yakin akan masa depannya, sedangkan individu yang pesimis cenderung memiliki pemikiran yang negatif sehingga membuat individutersebuttidak yakin dengan tujuan dan masa depannya.Selain dari perbedaantersebut, perbedaan lainnya juga dapat dilihat dari cara individu mengatasi suatu permasalahan (Carver & Scheier, 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar