Stres pada dosis yang kecil dapat berdampak positif bagi individu. Hal ini dapat memotivasi dan memberikan semangat untuk menghadapi tantangan. Sedangkan stres pada level yang tinggi dapat menyebabkan depresi, penyakit kardiovaskuler, penurunan respon imun, dan kanker (Jenita DT Donsu, 2017).Menurut Priyono (2014) dampak stresdibedakan dalam tiga kategori, yaitu :a.Dampak fisiologik1)Gangguan pada organ tubuh hiperaktif dalam salah satu system tertentua)Muscle myopathy : otot tertentu mengencang/melemah.b)Tekanan darah naik : kerusakan jantung dan arteri.c)Sistem pencernaan : mag, diare.2)Gangguan system reproduksia)Amenorrhea : tertahannya menstruasi.b)Kegagalan ovulasi ada wanita, impoten pada pria, kurang produksi semen pada pria.c)Kehilangan gairah sex.3)Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa bosan, dll.b.Dampak psikologik1)Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merpakan tanda pertama dan punya peran sentral bagi terjadinya burn-out.2)Kewalahan/keletihan emosi.
3)Pencapaian pribadi menurun, sehingga berakibat menurunnya rasa kompeten dan rasa sukses.c.Dampak perilaku1)Manakala stres menjadi distres, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak diterima oleh masyarakat.2)Level stres yang cukup tinggi berdampak negatif pada kemampuan mengingat informasi, mengambil keputusan, mengambil klangkah tepat.3)Stres yang berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar