Selasa, 05 Juli 2022
Pengertian Resistensi terhadap Perubahan Sasaran Kinerja (skripsi, tesis, disertasi)
Resistensi terhadap perubahan menurut Oreg (2003) adalah perilaku
karyawan yang ditandai dengan munculnya reaksi emosi negatif terhadap
perubahan, enggan melakukan suatu perubahan, memiliki fokus jangka pendek
ketika bekerja, dan memiliki pemikiran yang kaku (tidak open mind).
Pendapat lain mengenai resistensi terhadap perubahan disampaikan oleh
Folger & Skarlicki (dalam Boohene & Williams, 2012). Resistensi terhadap
perubahan didefinisikan sebagai perilaku karyawan dalam menolak atau
mengacaukan asumsi, wacana, dan kekuatan organisasi yang berlaku.
Herskovitch (dalam Boohene & Williams, 2012) mendefinisikan resistensi
terhadap perubahan sebagai perilaku karyawan yang dimaksudkan untuk
menghindari perubahan dan atau mengganggu suksesnya penerapan perubahan
dalam bentuk tertentu.
Resistensi terhadap perubahan juga diartikan sebagai sikap atau perilaku
yang mengindikasikan tidak adanya keinginan untuk mendukung atau membuat
sebuah perubahan (Mullins; Schermerhorn; Hunt & Osborn dalam Yilmaz &
Kilicoglu, 2013). Resistensi terhadap perubahan juga terkait dengan perlawanan
2
yang dilakukan karena adanya kekhawatiran akan kehilangan sesuatu yang
berharga yang sudah diketahui sebelumnya dan akan digantikan dengan sesuatu
yang baru yang belum diketahui (Yilmaz & Kilicoglu, 2013). Resistensi terhadap
perubahan menurut Lines (dalam Erwin & Garman, 2010) adalah perilaku yang
memperlambat atau mengakhiri usaha perubahan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
resistensi terhadap perubahan merupakan sikap negatif terhadap perubahan yang
terdiri dari komponen afektif, behavioral, dan kognitif yang mencakup reaksi
negatif, perlawanan, atau kekuatan yang menghalangi atau mencegah sebuah
perubahan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar