Efektivitas dapat diukur dari kinerja organisasi dalam memanfaatkan dan
mendapatkan sumber daya untuk mengejar tujuan organisasi (Sinambela, 2012).
Efektivitas adalah hubungan antara hasil yang sesungguhnya dicapai dengan hasil
yang diharapkan, efektivitas merupakan hubungan antara output dengan goal
(Mahmudi, 2015). Konsep efektivitas meliputi berbagai faktor yang terdapat di
dalam maupun di luar organisasi (Priansa dan Garnida, 2013). Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa efektivitas yaitu hasil yang telah didapat oleh suatu
organisasi untuk mendapatkan sasaran yang diinginkan dapat terwujud.
Dalam organisasi terdapat suatu sistem kerja yang dijalankan. Sistem diartikan
sebagai sekumpulan prosedur untuk melaksanakan suatu tugas yang saling terhubung
dan saling berkaitan (Pratama, 2014). Suatu sistem pada dasarnya berfungsi untuk
mencapai tujuan tertentu mengenai sekelompok unsur yang kuat hubungannya antara
satu dengan yang lainnya (Rusdiana dan Irfan, 2014). Sistem terdiri dari bagianbagian yang beroperasi untuk mencapai tujuan (Sunyoto, 2014). Berdasarkan
beberapa pengertian mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari bagian-bagian yang saling terkait dan saling bekerja sama untuk
membentuk suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai sasaran, tujuan, visi,
dan misi organisasi untuk mengetahui tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program
kegiatan atau kebijakan yang dijalankan (Moeheriono, 2009). Kinerja dapat diukur
dan diketahui jika sekelompok karyawan atau individu telah mempunyai standar atau
krikteria keberhasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi. Kinerja
merupakan output yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu terkait suatu pekerjaan
atau suatu profesi seseorang (Wirawan, 2009). Selain itu, kinerja adalah pencapaian
atau prestasi seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
(Marwansyah, 2014: 228). Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan
di atas, kinerja atau performance adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang
dalam suatu organisasi.
Penilaian kinerja adalah bagian terpenting dari tingkah laku kerja yang
dijalankan dalam suatu organisasi (Badriyah, 2015). Penilaian kinerja merupakan
sebuah hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan dan fungsi-fungsi pekerjaan dalam
kurun waktu tertentu dan dituangkan dalam sebuah catatan (Sutrisno, 2009: 150).
Penilaian kinerja adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2008: 67).
Selama karyawan bekerja di dalam suatu organisasi harus diadakan penilaian
terhadap kinerjanya. Menurut Arif dan Yusup (2015), penilaian kinerja adalah
penilaian yang dilakukan secara sistematik terhadap hasil kinerja dan potensi
karyawan dalam upaya mengembangkan diri untuk kepentingan organisasi.
Penilaian kinerja (performance appraisal) merupakan sistem yang formal untuk
mengkaji, memeriksa, dan menilai kinerja individu atau sekelompok karyawan
(Marwansyah, 2014: 228). Adapun definisi lainnya mengenai penilaian kinerja yang
dikemukakan oleh Widodo (2015: 130),
“Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu penilaian terhadap
tingkat kinerja yang telah dijalankan oleh karyawan dan dibandingkan dengan
standar kinerja yang sudah ditentukan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan kompensasi, promosi, pengembangan atau pelatihan, maupun
untuk pemerhentian karyawan itu sendiri”.
Kamis, 09 Juni 2022
Definisi Sistem Penilaian Kinerja (skripsi, tesis, dan disertasi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar