Teori agensi menjelaskan penyebab timbulnya asimetri informasi antara agen dan (manajer) dan prinsipal (pemegang saham). Konflik antara principal danagent dapat ditimbulkan akibat terjadinya berbagai masalah yang nantinya dapat menyebabkan perusahaan terkena dampak buruk. Konflik antara principal dan agent ini biasa dikenal dengan nama agency problem. Gitman (2007:20) mengemukakan bahwa agency problem merupakan permasalahan yang dapat terjadi akibat adanya aktivitas manajer yang lebih mengutamakan dalam hal pemenuhan tujuan pribadinya jika dibandingkan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Agency problem dapat diatasi dengan dua cara sebagai berikut yaitu dengan market forces dan agency cost. Market forces merupakan suatu langkah atau upaya yang dapat mengurangi terjadinya agency problem dengan adanya pemegang saham mayoritas, seperti kepemilikan institusional yang dapat terdiri dari perusahaan reksadana, perusahaan
dana pensiun, dan perusahaan asuransi. Agency cost merupakan seluruh biaya yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya agency problem serta untuk pemenuhan kesejahteraan pemegang saham, seperti penerapan good corporate governanceoleh perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar