Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi suatu unsur dan kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi.Dalam mengakui pendapatan, perusahaan hendaknya harus menentukan kriteria-kriteria pengakuan pendapatan yang dapat menjadi prinsip dasar sebagai pedoman dalam mengakui pendapatan. Menurt Kieso et al dalam Pingkan (2013) mengemukakan prinsip pendapatan (revenue recognition principle) bahwa pendapatan diakui pada saat :1)Direalisasi atau dapat direalisasiPendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atu klaim atas kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat dikonversi menjadi kasa atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui.2)DihasilkanPendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat tang dimiliki oleh pendapatan itu.
Dalam kenyataan praktek akuntansi, pengakuan pendapatan suatuperusahaan untuk periode tertentu dapat terjadi pada saat sebelum atau sesudahpenjualan. Dilihat dari hal ini, maka secara teoritis titik waktu pengakuanpendapatan dapat diakui pada saat tertentu, yakni : (Erlinadiansyah,2009)1)Pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan)Penjualan dijadikan dasar untuk mengakui pendapatan karena proses pembentukan pendapatan telah cukup selesai dan proses realisasi pendapatan telah terjadi. Syarat untuk mengakui pendapatan biasanya terpenuhi pada saat produk atau barang dagang diserahkan atau jasa diberikan kepada pelanggan.2)Pengakuan pendapatan sebelum penyerahana)Pengakuanpendapatan selama proses produksiPendapatan dapat diakui selama kegiatan produksi, meskipun produk yang dihasilkan perusahaan masih dalam proses produksi. Metode akuntansi yang digunakan adalah metode persentase penyelesaian. Metode ini digunakan dalam kontrak proyek jangka panjang yang membutuhkan waktu beberapa periode akuntansi. Syarat diterapkan pengakuan pendapatan dengan metode persentase penyelesaian adalah jika
harga kontrak sudah pasti dan taksiran cost untuk menyelesaikan proyek serta kemajuan dalam penyelesaian kontrak dapat dipertanggung jawabkan.b)Pengakuan pendapatan setelah proses produksiPengakuan pendapatan setelah proses produksi mengakui pendapatan padasaat produksi selesai. Metode akuntansi yang digunakan adalah metode kontrak selesai. Metode ini juga digunakan dalam proyek jangka panjang dimana pelaporan pendapatannya didasarkan pada hasil akhir proyek yang sudah diselesaikan.c)Pengakuan pendapatan setelah penyerahan / saat kas diterimaPengakuan pendapatan pada saat diterima uang tunai atau kas terjadi, jika terdapat ketidakpastian yang besar mengenai pengumpulan piutang atau perolehan kasyang timbul dari penjualan barang dan jasa, sehingga pengakuan pendapatandapat ditunda sampai saat diterimanya kas. Ketidakpastian pengumpulan piutang tersebut biasanya terjadi karena belum berpindahnya hak atas barang sampai dilunasinya pembayaran. Kondisi ini biasanya ditemui pada
pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan cicilan/angsuran.d)Pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan khususPengakuan pendapatan yang dilakukan memerlukan ketentuan khusus karena penjualan tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Jenis penjualan yang termasuk di dalam karakteristik ini adalah penjualan atas barang konsinyasi dan penjualan waralaba (franchise).Sedangkan menurut Baridwan (2013, hal 11) menjelaskan bahwa pendapatan diakui saat terjadinya penjualan barang atau jasa yaitu, pada saat ada kepastian mengenai besarnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar