Sabtu, 30 April 2022

Perilaku Anggota Organisasi (skripsi, tesis dan disertasi)


Terdapat dua pendekatan terhadap konsep OCB ,yaitu OCB
merupakan kinerja extra role yang terpisah dari kinerja in-role atau
kinerja yang sesuai diskripsi kerja. Pendekatan kedua adalah
memandang OCB dari prinsip atau filosofi politik. fisien Pendekatan ini
mengidentifikasi perilaku anggota organisasi. Keberadaan OCB
merupakan dampak dari keyakinan dan persepsi indivdu dalam
organisasi terhadap pemenuhan hubungan perjanjian dan kontrak
psikologis. Perilaku ini muncul karena perasaan individu sebagai
anggota organisasi yang memiliki rasa puas apabila dapat melakukan
sesuatu yang lebih dari organisasi (Wulani,2005).
Katz (1964) menunjukkan bahwa untuk beroperasi secara efisien,
sebuah organisasi harus memiliki tiga kondisi dasar yang berkaitan
dengan karyawan:
1. Berpartisipasi dan tinggal dalam organisasi tersebut
2. Bertindak sesuai dengan prinsip – prinsip perilaku yang diatur oleh
organisasi, dan kondisi yang paling penting
3. Kesetiaan yang otomatis untuk organisasi
Smith (1983) menyebutkan bahwa OCB adalah kontribusi pekerja
“ melampau “ dan “ lebih dari” diskripsi kerja formal. OCB akan
melibatkan beberapa perilaku, seperti perilaku menolong orang lain,
manjadi volunteer untuk tugas – tugas ekstra, patuh terhadap aturan –
aturan dan prosedur – prosedur di tempat kerja. Novliadi (2007)
menyatakan bahwa perilaku ini menggambarkan “ nilai tambah
karyawan” dan merupakan salah satu bentuk perilaku proporsional,
yaitu perilaku sosial yang positif, konstruktif dan bermakna membantu.
Sedangkan Organ (1998) mendifinisikan OCB sebagai perilaku yang
merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan
sistem reward formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan
efektivitas organisasi. Ini berarti bahwa perilaku tidak termasuk ke
dalam persyaratan kerja atau diskripsi kerja karyawan sehingga jika
tidak di tampilkan pun tidak di berikan hukuman (Novliadi,2007).
OCB merupakan perilaku yang bersifat sukarela, bukan
merupakan tindakan yang terpaksa terhadap hal – hal yang
mengedepankan kepentingan organisasi. Perilaku indivdu sebagai
wujud dari kepuasan berdasarkan performance, tidak di perintahkan
secara formal.
Dimensi yang paling sering di gunakan untuk
mengkonseptualisasi OCB adalah dimensi – dimensi yang di
kembangkan oleh Organ (2002). Menurut Organ (1988), OCB di
bangun dari lima dimensi yang masing – masing bersifat unik, yaitu:
a. Altruisme yaitu membantu orang lain untuk melakukan pekerjaan
mereka
b. Concientiousness, yaitu berisi tentang kinerja dari prasyarat peran
yang melebihi standar minimum, misalkan tidak absen di hari kerja
c. Civic virtue, adalah perilaku berpatisipasi dan menunjukkan
kepedulian terhadap kelangsungan hidup orgaisasi
d. Sportmansip, menunjukkan kesedian untuk mentolerir kondisi tidak
menguntungkan tanpa mengeluh
e. Courtesy, yaitu perilaku sopan an sesuai aturan sehingga mencegah
timbulnya konflik interpersonal
Iklim organisasi dan budaya organisasi dapat menjadi penyeban
kualitas berkembangnya OCB dalam suatu organisasi. Dalam iklim
organisasi yang positif, karyawan merasa lebih ingin melakukan
pekerjaan melebihi apa yang telah disyaratkan dalam uraian pekerjaan,
dan akan selalu mendukung tujuan organisasi jika mereka di perlakuakn
oleh atasan dengan sportif dan dengan penuh kesadaran serta percaya
bahwa mereka diperlukan secara adil oleh organisasi.

Tidak ada komentar: