merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan perbankan dalam menyediakan dana yang digunakan untuk mengatasi kemungkinan resiko kerugian. Semakin besar nilai CAR maka akan semakin besar pula nilai ROA yang merupakan ukuran profitabilitas sebagai proksi dari kinerja suatu bank sehingga kinerja suatu bank akan semakin baik. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank untuk menanggung resiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang beresiko. Atau dengan kata lain, maka semakin tinggi kecukupan modalnya untuk menanggung resiko kredit macetnya, sehingga kinerja bank semakin baik, dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank yang bersangkutan yang berujung pada meningkatnya laba. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan Werdaningtyas (2000), Mahardian (2008), dan Naylah (2010) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara CAR dengan ROA sebagai proksi dari profitabilitas yang mewakili kinerja Bank Umum
di Indonesia. Hubungan positif antara CAR dengan ROA menunjukkan bahwa semakin kecil resiko memberikan pengaruh terhadap peningkatan profitabilitas, karena semakin besar CAR maka semakin kecil resiko suatu bank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar