Sabtu, 30 April 2022

Orientasi Pasar (skripsi, tesis dan disertasi)

Permintaan dari pasar yang sudah semakin luas, inovasi yang terus berkembang serta tingginya tingkat kejenuhan dan kedewasaan pasar yang mengakibatkan perusahaan harus lebih berfokus terhadap pelanggan dan mencari peluang di pasar baru (Adinato, 2013). Kotler dan Amstrong (2012) mengatakan bahwa keinginan konsumen menjadi lebih prioritas dibanding dengan produk yang sedang dijual saat ini kepada konsumen. Sehingga perusahaan harus mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan menempatkan pelanggan sebagai fokus utama perusahaan. Hal itu akan mudah tercapai jika perusahaan berorientasi pasar. Orientasi pasar merupakan alat ukur perilaku dan aktivitas dari implementasi konsep pemasaran (Tjiptono dan Gregorius, 2012). Menurut Pelham (1997) berpendapat jika perusahaan yang berorientasi pasar merupakan perusahaan yang mampu mengembangkan dan memahami lebih baik mengenai apa yang dibutuhkan konsumen sehingga dapat menciptakan customer value dan menciptakan strategi pasar dengan informasi kekuatan serta kelemahan pesaing. Narver dan Slater (1990) mengatakan bahwa orientasi pasar merupakan budaya organisasi yang dimana menempatkan prioritas tertinggi pada superior customer value. Sedangkan Craven dan Piecry (2013) Orientasi pasar merupakan suatu perspektif yang menempatkan konsumen sebagai fokus perhatian dalam kegiatan perusahaan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa orientasi pasar merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan superior customer value dengan cara menjadikan konsumen menjadi pusat perhatian perusahaan. Narver dan Slater (1990) berpendapat bahwa ada tiga hal yang menjadi faktor utama perusahaan mampu berorientasi pasar yaitu manajemen puncak, dinamika antar departemen, dan sistem organisasi. Manajemen puncak memiliki peran penting dalam membentuk nilai dan orientasi perusahaannya. Jika manajemen  puncak tidak dapat menekan pentingnya responsif terhadap kebutuhan konsumen makan akan sulit perusahaan berubah menjadi market oriented. Selain itu, manajemen puncak dapat memotivasi para karyawannya untuk memantau setiap perubahan pasar, berbagai intelijensi pasar dengan karyawan lainnya dan bersikap responsif terhadap kebutuhan pasar. Responsivitas terhadap perubahan kebutuhan pelanggan menuntut produk atau jasa diperkenalkan kepada konsumen untuk memenuhi harapan atau kebutuhan baru tetapi hal itu akan beresiko lebih besar untuk produk baru. Sehingga diperlukan kesediaan dan keberanian dalam mengambil resiko dan menerima kegagalan sebagai sesuatu yang wajar dalam mewujudkan orientasi pasar. Dinamika antar departemen akan memunculkan konflik dan keterkaitan antar satu sama lain. Dinamika antar departemen tidak berdampak dalam pengumpulan intelijensi pasar melainkan akan menghambat komunikasi internal dan mengganggu kelancaran ativitas penyebaran intelijensi pasar dan responsivitas organisasi. Semakin besar interaksi dan pertukuran informasi antar departemen, semakin besar pula terwujudnya penyebarluasan intelijensi pasar dan responsivitas organisasi. Faktor yang terakhir yaitu sistem organisasi. Sistem organisasi ini meliputi formalisasi, sentralisasi, dan departementalisasi. Formalisasi ini berhubungan sejauhmana aturan dapat merumuskan peran, hubungan, komunikasi, sanksi, dan prosedur perusahaan. Sentralisasi ini mengatur bagaimana pendelegasian wewenang dan tingkat pertisipasi dalam pengambilan keputusan. Sedangkan departementalisasi merujuk pada jumlah departemen dimana aktivitas organisasi dikelompokan

Tidak ada komentar: