Minggu, 27 Maret 2022

Pengukuran Kecemasan Akademis (skripsi, tesis, dan disertasi)

 

Salah satu instrumen pengukur kecemasan Trait Manifest Anxiety Scale (TMAS) dari Janet Taylor. Tingkat kecemasan akan diketahui dari tinggi rendahnya skor yang didapatkan. Makin besar skor maka tingkat kecemasan makin tinggi, dan makin kecil skor maka tingkat kecemasan makin rendah. Kuesioner TMAS berisi 50 butir pertanyaan , dengan 2 pilihan ”ya” dan ”tidak”. Responden menjawab sesuai dengan keadaan dirinya dengan memberi tanda (X) pada kolom jawaban ya atau tidak. Jawaban ”ya” diberi skor 1 dan jawaban ”tidak” diberi skor 0. Kemudian seluruh skor dijumlahkan dan dicari rata-ratanya lalu dibandingkan dan diolah dengan menggunakan chi square. TMAS mempunyai derajat validitas yang cukup tinggi, akan tetapi dipengaruhi juga oleh kejujuran dan ketelitian responden dalam mengisinya (Azwar, 2007).

Pengukuran kecemasan lain dapat menggunakan tes L-MMPI untuk menghindari terjadinya perhitungan hasil yang mungkin invalid karena kesalahan atau ketidakjujuran responden. L-MMPI (Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory) merupakan tes kepribadian yang terbanyak penggunaannya di dunia sejak tahun 1942. Dikembangkan oleh Hathaway (psikolog) dan Mc Kinley (psikiater) dari Universitas Minnesota, Mineapolis, USA sejak tahun 1930-an (Butcher, 2005). Skala L dipergunakan untuk mendeteksi ketidakjujuran subjek termasuk kesengajaan subyek dalam menjawab pertanyaan supaya dirinya terlihat baik (Graham, 2005). Tes ini berfungsi sebagai skala validitas untuk mengidentifikasi hasil yang mungkin invalid karena kesalahan atau ketidakjujuran subjek penelitian. Tes terdiri dari 15 soal dengan jawaban ”ya” atau ”tidak” atau ”tidak menjawab” dengan nilai batas skala adalah 10, artinya apabila responden mempunyai nilai ≥ 10 maka jawaban responden tersebut dinyatakan invalid.

Tidak ada komentar: