Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergo (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. (Nurmianto Eko, 1996)
Ergonomi adalah ilmu yang penerapannya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensinya setinggi-tingginya melalui pemanfaatan faktor manusia seoptimal-optimalnya.
Ergonomi adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup hiperkes yang antara lain meliputi penyerasian pekerjaan terhdap tenaga kerja secara timbal balik untuk efisiensi kenyamanan kerja. Ergonomi disebut juga sebagai ”Human factors” dan juga digunakan oleh berbagai macam ahli/professional pada bidangnya misalnya : ahli anatomi,arsitektur, perancngan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri (Nurmianto Eko, 1996). Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan analisis, sintetis, evaluasi proses kerja dan produk bagi wisatawan, manajer,pemerintahan, militer, dosen dan mahasiswa.
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulan (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misalnya perkakas kerja, bangku kerja, kursi, pegangan alat kerja, sistem pengendali, alat peraga,jalan/lorong, pintu dan jendela. Masih dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas adalah bahasan mengenai rancang bangun lingkungan kerja karena jika sistem perangkat keras berubah maka akan berubah pula lingkungan kerjanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar