Minggu, 27 Maret 2022

Metabolisme Formaldehid (skripsi, tesis, dan disertasi)

Formaldehid sebenarnya sudah terdapat dalam tubuh manusia dalam jumlah kecil. Di dalam tubuh, formaldehd dibentuk dari serine, glycine, methione dan coline melalui proses demetilasi dari N-, O-, dan S-methyl (IPCS, 2002). Sedangkan formaldehid yang terinhalasi dari luar akan diserap dan mengendap dalam saluran pernapasan karena formaldehid mudah larut dengan air dan sangat reaktif (Heck et al., 1983).

Setelah dibsorbsi formaldehid akan termetabolisme dengan cepat. Ada beberapa cara metabolisme formaldehid (Kallen dan Jencks, 1966). Yang pertama melalui one-carbon pool pathway; terjadi biosintesis protein dan asam nukleat melalui reaksi langsung dengan tetrahydrofolate. Cara yang kedua melalui konjugasi glutation dan oksidasi oleh formaldehyde dehidrogenase. Dan cara yang ketiga melalui oksidasi oleh enzim katase peroksisomal. Sebagian dari hasil metabolisme akan didistribusikan ke dalam sel melalui darah dan sebagian lainnya akan dibuang melalui urin dan ketika bernapas dalam bentuk CO2 (Keefer et al., 1987).

Cara metabolisme formaldehid yang terkenal adalah  melalui konjugasi glutation dan oksidasi oleh formaldehyde dehydrogenase. Melalui paparan hirupan (inhalation), formaldehid mudah bereaksi di lokasi sentuhan (the site of contact) yang kemudian diabsorpsi oleh saluran pernapasan. Sebagian formaldehid yang mengenai mukosa saluran pernapasan akan terhidrasi menjadi methylene glycol dan sebagian lagi tetap menjadi formaldehid bebas. Kedua formaldehid tersebut masuk ke dalam lapisan epitel. Dalam lapisan epitel, formaldehid berikatan dengan glutation menjadi S-hydroxymethylglutathione. Selanjutnya, S-hydroxymethylglutathione dioksidasi menjadi S-formylglutathione oleh formaldehyde dehydrogenase (ADH3). Hidrolisis dari S-formylglutathione menghasilkan asam format dan glutation. Asam format akan dieliminasi melalui urin, feses, dan melalui hembusan napas (CO2). Adanya glutation dan formaldehyde dehydrogenase (ADH3) di dalam epitel saluran pernapasan mempengaruhi jumlah formaldehid dalam darah. Ketika glutation termetabolisme, formaldehid bebas yang ada dalam sel akan berikatan dengan DNA, RNA, dan protein melalui hubungan silang (cross-linked). Senyawa ini akan menyebabkan cedera sel (TSD, 2008).

Formaldehyde dehydrogenase (ADH3) merupakan pusat metabolisme formaldehid dalam tubuh. S-nitrosoglutathione (GSNO) merupakan bronkodilator dalam tubuh dan reservoir dari aktivitas nitric oxide (NO) (Jensen et al., 1998). Dalam suatu sel, formaldehid muncul karena rangsangan dari Formaldehyde dehydrogenase (ADH3) yang diperantarai oleh reduksi S-nitrosoglutathione (GSNO) (Staab et al., 2008).

Tidak ada komentar: