Jumat, 04 Maret 2022

Kerangka Pikir (skripsi tesis dan disertasi)

 

Dengan adanya penetapan kawasan Merapi menjadi Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) tentunya mempunyai dampak bagi masyarakat sekitarnya. Dampak yang dirasakan tidak hanya dampak positif, tetapi juga dampak negatif. Dampak positifnya adalah terlindunginya kawasan sekitar Gunung Merapi atas kerusakan lingkungan, tetapi disini masyarakat yang tinggal di sekitar Merapi tentunya bukan masyarakat yang tidak tahu diri yang kemudian mereka melakukan tindakan untuk merusak lingkungan sekitar Merapi yang notabene jika mereka merusak lingkungan di kawasan Merapi itu sama saja mereka merusak siklus hidup mereka, karena dengan hasil hutan dari Kawasan Merapi itu mereka dapat melanjutkan siklus hidupnya dan juga Hutan lereng Merapi sangat penting bagi kedua provinsi (DIY dan Jawa Tengah), karena berfungsi sebagai penyangga kehidupan dalam satuan ekosistem sumber daya alam dan bertindak sebagai daerah tangkapan air serta sumber air penting bagi Sungai Progo, Opak, Bebeng, dan Serang.

Gunung api merupakan sumber daya alam geologi yang harus dimanfaatkan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat di sekitarnya secara berkesinambungan. Sumber daya geologi Gunung Merapi dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yakni (1) sumber daya mineral dan batuan, (2) sumber daya lingkungan dan (3) sumber daya energi. Sumber daya lingkungan meliputi keruangan atau pemanfaatan lahan dan sumber daya air, baik air permukaan maupun air bawah permukaan. Sejauh ini sumber daya geologi yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat berupa air, endapan pasir dan batu-batuan serta lingkungan yang ada. Sementara itu sumber daya mineral lainnya seperti belerang, mineral logam, serta sumber daya energi gunungapi masih memerlukan penelitian berjangka panjang, sebelum dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitarnya.

Kawasan Merapi merupakan daerah aktivitas masyarakat kawasan lereng Merapi. Dari mencari rumput, ranting, dan lain sebagainya tanpa merusak kawasan tersebut. Begitu juga dengan beberapa kelompok pencinta alam yang sering melakukan pendidikan dan petualangan untuk menikmati dan melestarikan alam. Terkecuali daerah-daerah yang memang susah dijangkau oleh manusia.

Dengan adanya penetapan Taman Nasional Gunung merapi ini membuat sejumlah aparat desa dan wakil masyarakat lereng Merapi yang tinggal di Kabupaten Klaten, Sleman, Boyolali, dan Magelang mengemukakan kekecewaan terhadap pemerintah terkait penetapan TNGM. Mereka meminta agar pemerintah mencabut ketetapan itu.

Menurut persepsi masyarakat selama ini mrekalah yang menjaga Merapi dari kerusakan, jadi mereke menolah tudingan bahwa kerusakan Merapi disebabkan oleh masyarakat lokal. Warga memiliki tradisi untuk memelihara lingkungan Merapi dan telah memiliki ikatan batin dengan Merapi. Ditambahkan lagi bahwa, Merapi telah menjadi sandaran hidup bagi masyarakat. Ketika musim kemarau, penduduk di sekitar Merapi mencari rumput sampai radius 500 meter dari puncak.

Tidak ada komentar: