Minggu, 27 Maret 2022

Infeksi Nifas (skripsi, tesis, dan disertasi)

 

Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genitalia dalam masa nifas .Masuknya kuman-kuman dapat terjadi dalam kehamilan, waktu persalinan dan nifas. Demam nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab apapun. Disebut juga dengan morbiditas puerpuralis. Menurut Mochtar (1989) demam nifas  adalah kenaikan suhu badan sampai 38OC atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama post partum, kecuali pada hari pertama.

Sedangkan menurut Joint Committee on Maternal Welfare morbiditas puerperalis ialah kenaikan suhu sampai 38OC atau lebih, selama 2 hari pada 10 hari pertama post partum. Kecuali jika terjadi demam pada hari pertama. Suhu diukur dari mulut sedikit-dikitnya 4 kali sehari.

 

Berbagai penyebab demam  nifas bermacam macam jalan kuman masuk ke dalam alat kandungan , seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh), dan endogen (dari jalan lahir sendiri). Penyebab yang terbanyak dan lebih dari 50% adalah streptococcus anaerob yang sebenarnya tidak patogen sebagai penghuni normal jalan lahir.

Kuman kuman yang sering menyebabkan infeksi antara lain adalah:

  1. Streptococcus haemoliticus aerobic.

Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang ditularkan dari penderita lain, alat alat yang tidak steril, tangan penolong, dan sebagainya.

  1. Staphylococcus aureus.

Masuk secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit .

  1. Escherichia coli.

Sering berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan infeksi terbatas.

 

 

  1. Clostridium welchii.

Kuman anaerobik yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari luar rumah sakit  (Wiknjosastro.1992).

Infeksi nifas dapat di bagi atas 2 golongan, yaitu:

  1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium.
  2. Penyebaran dari tempat tersebut melalui vena, aliran limfe dan permukaan
    1. Infeksi perineum, vulva, vagina, dan serviks:
      1. Gejalanya berupa rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi, kadang-kadang perih saat kencing .
      2. Bila getah radang bisa keluar, biasanya keadaannya tidak berat, suhu sekitar 38OC dan nadi di bawah 100 per menit.

Bila luka yang terinfeksi, tertutup jahitan dan getah radang tidak dapat keluar, demam bisa naik sampai 39–40OC,  kadang - kadang disertai menggigil .

 

 

  1. Endometritis :
    1. Kadang -kadang lokia tertahan dalam uterus oleh darah, sisa plasenta dan selaput ketuban yang disebut lokiometra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu .
    2. Uterus agak membesar , nyeri pada perabaan.
  2. Septikemia :
    1. Sejak permulaan, pasien sudah sakit dan lemah .
    2. Sampai 3 hari pasca persalinan suhu meningkat dengan cepat, biasanya disertai menggigil .
    3. Suhu sekitar 39-40OC, keadaan umum cepat memburuk, nadi cepat (140-160 kali per menit atau lebih) .
    4. Pasien dapat meninggal dalam 6-7 hari pasca persalinan .

Tidak ada komentar: