Minggu, 27 Maret 2022

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pelayanan Kesehatan (skripsi, tesis, dan disertasi)

 

Menurut Andersen R (1968) dalam Behavioral Model Of Families Use Of Health Services, perilaku orang sakit berobat ke pelayanan kesehatan secara bersama dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factors), faktor pemungkin (enabling factors), dan faktor kebutuhan (need factors). Faktor-faktor tersebut digambarkan sebagai berikut.

  1. faktor predisposisi adalah ciri-ciri yang telah ada pada individu dan keluarga sebelum menderita sakit, yaitu pengetahuan, sikap dan kepercayaan terhadap kesehatan. Faktor predisposisi meliputi pengetahuan dan sikap pasien yang merupakan kognitif domain yang mendasari terbentuknya perilaku baru. Hal lain dari faktor ini adalah tradisi, kepercayaan, sistem nilai, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi.
  2. faktor pemungkin adalah kondisi yang memungkinkan orang sakit memanfaatkan pelayanan kesehatan, yang mencakup status ekonomi keluarga, akses terhadap sarana pelayanan kesehatan yang ada, dan penanggung biaya berobat.
  3. faktor kebutuhan adalah kondisi individu yang mencakup keluhan sakit.

Berdasarkan teori tersebut dan data yang tersedia dibuat kerangka konsep faktor-faktor yang berhubungan dengan factor yang mempengaruhi keluarga pasien skizofrenia dalam pencarian jalur pelayanan kesehatan jiwa yaitu.:

  1. Usia

Usia mempengaruhi kemampuan dan kemauan seseorang dalam keterbukaan menerima pembaharuan. Umur sesorang yang lebih muda juga biasanya mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk lebih cepat melakukan menerima informasi (Soekartawi, 1998). Keengganan individu mengambil resiko dalam berusaha tani cenderung meningkat seiring bertambahnya umur.

  1. Jenis kelamin

Jenis kelamin berkaitan dengan karakteristik laki-laki dan perempuan dalam proses pengambilan keputusan.

  1. Pendidikan

Mardikanto (1982) mengemukakan bahwa tingkat pendidikan yang telah dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap kapasitas belajar yang memerlukan tingkat pengetahuan tertentu untuk dapat memahaminya. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi kemampuan dalam memahami suatu informasi baru yang diterimanya. Pendidikan merupakan faktor paling penting yang dapat mempengaruhi proses mental seseorang dalam  menanggapi suatu pembaharuan. Tingkat pendidikan yang tinggi akan mempermudah seseorang dalam memahami suatu informasi, sehingga dapat merespons info itu secara tepat (Mosher, 1991).

  1. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan profesi yang dijalani seseorang sehari-hari untuk mendapatkan pendapatan bagi kehidupannya. Pekerjaan sangat erat hubungannya dengan status ekonomi seseorang.

  1. Agama

Sidi Gazalba (1992) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata relegere asal kata relgi  mengandung makna berhati-hati hati-hati. Sikap berhati-hati ini disebabkan dalam religi terdapat norma-norma dan aturan yang ketat.

Selain itu dalam al-Quran  terdapat kata din  yang menunjukkan pengertian agama. Kata din dengan akar katanya dal, ya dan nun diungkapkan dalam dua bentuk yaitu din dan dain. Al-Quran menyebut kata din ada me-nunjukkan arti agama dan ada menunjukkan hari kiamat, sedangkan kata dain diartikan dengan utang.

  1. Status ekonomi

Menurut Azwar dalam Istarti (2000), perilaku kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi, bagi yang berstatus ekonomi tinggi akan semakin mudah dalam memilih pelayanan kesehatan begitu juga sebaliknya.

  1. Tempat tinggal

Tempat tinggal dapat berpengaruh terhadap keputusan pemilihan jalur pelayanan kesehatan karena berkaitan dengan jarak tempat tinggal dengan lokasi pelayanan kesehatan. Pasien cenderung untuk memilih lokasi pelayanan kesehatan yang berjarak lebih dekat dengan rumahnya.

  1. Penanggung biaya

Penanggung biaya merupakan pihak yang menyediakan segala biaya dan kebutuhan pasien dalam berobat. Penanggung biaya kesehatan dapat dari orang terdekat, maupun pihak ketiga seperti asuransi atau perusahaan tempat bekerja.

  1. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yang kemudian diteruskan ke dalam sistem penerimaan rangsangan yaitu otak dan syaraf. Persepsi dimulai dengan penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Lebih lanjut, persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Sebagai sebuah aktivitas yang terintegrasi, maka seluruh pribadi, seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu (Walgito, 2002).

  1. Keyakinan

Allport menyatakan bahwa keyakinan adalah suatu nilai yang melandasi seseorang untuk bertindak berdasarkan pilihannya (dalam Rokeach, 1973). Robinson dkk. (1991) mengemukakan bahwa keyakinan, dalam konsep Rokeach, bukan hanya pemahaman dalam suatu skema konseptual, tapi juga predisposisi untuk bertingkah laku yang sesuai dengan perasaan terhadap obyek dari keyakinan tersebut.

Tidak ada komentar: