Brand awareness atau kesadaran merek atau produk merupakan langkah awal untuk membangun sebuah merek produk.Aspek paling penting dari brand awareness adalah bentuk informasi dalam ingatan di tempat yang pertama.Sebuah titik ingatan brand awareness adalah penting sebelum brand association dapat dibentuk. Ketika konsumen memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan konsumsi, kedekatan dengan nama merek akan cukup untuk menentukan pembelian (Pitta & Katsanis, 1995).
Menurut Rossiter dan Percy (1997) dalam Tjiptono, (2002) konsep kesadaran merek yaitu kemampuan pembeli untuk mengidentifikasi (mengenal atau mengingat) suatu merek yang cukup detail untuk melakukan pembelian.Kesadaran merek merupakan langkah awal bagi setiap konsumen terhadap setiap produk atau merek baru yang ditawarkan melalui periklanan. Hal ini didukung oleh Aaker (2009) bahwa pengiklanan menciptakan kesadaran pada suatu merek baru, dan kesadaran itu sendiri akan menghasilkan keinginan untuk membeli, kemudian setelah itu suatu merek akan mendapatkan jalannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Brand awareness didefinisikan dalam hal kemampuan yang dimiliki konsumen untuk mengasosiasikan suatu merek dengan kategori produknya (Aaker, 2009).Hal ini merujuk pada kekuatan dari keberadaan suatu merek pada pikiran konsumen (Aaker, 2009). Kesadaran mempresentasikan level terendah dari pengetahuan merek. Brand awareness meliputi suatu proses mulai dari perasaan tidak mengenal merek itu hingga yakin bahwa merek itu adalah satu-satunya dalam kelas produk atau jasa tertentu. Dalam hal ini apabila suatu merek sudah dapat merebut suatu tempat yang tetap di benak konsumen maka akan sulit bagi merek tersebut untuk digeser oleh merek lain, sehingga meskipun setiap hari konsumen dipenuhi dengan pesan-pesanpemasaran yang berbeda-beda, konsumen akan selalu mengingat merek yang telah dikenal sebelumnya.
Kesadaran merek (brand awareness) yaitu kesanggupan seorang calonpembeli mengenali atau mengingat kembali suatu merek yang merupakan bagian darikategori produk tertentu (Puspitasari,2009).Peter dan Olson (2000: 190) menyatakan bahwa brand awareness adalahsebuah tujuan umum komunikasi untuk semua strategi promosi. Dengan menciptakanbrand awareness, pemasar berharap bahwa kapanpun kebutuhan kategori muncul,brand tersebut akan dimunculkan kembali dari ingatan yang selanjutnya dijadikanpertimbangan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan.
Peter dan Olson (2000: 190) menyatakan tingkat brand awareness dapatdiukur dengan meminta konsumen menyebutkan nama brand yang mana yangdianggap akrab oleh konsumen. Apakah pengingatan ulang atau brand awarenesssudah mulai memadai tergantung pada di mana dan kapan suatu keputusan pembeliandilakukan. Strategi brand awareness yang tepat tergantung pada seberapa terkenalbrand tersebut. Kadang kala tujuan promosi adalah untuk memelihara tingkat brand awareness yang sudah tinggi.
Brand awareness (kesadaran merek) menggambarkan keberadaan branddalam benak konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori(Durianto dkk., 2004:6). Brand yang kuat dicerminkan oleh brand awareness yangtinggi dan asosiasi merek (brand association) yang kuat dan positif (Simamora, 2003:36).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar