Sabtu, 15 Januari 2022

Tinjauan Pustaka (skripsi dan tesis)


Evaluasi pada tata kelola TI menggunakan COBIT framework telah
banyak diteliti dan hasil rekomendasinya sudah banyak membantu perusahaan
memperbaiki tata kelola teknologi informasi menjadi lebih baik. Rujukan
penelitian yang pernah dilakukan untuk mendukung penulisan antara lain :
a. Audit Sistem Informasi SDM Pada PT X Menggunakan COBIT
Framework 4.1.
Diana Trivena Yulianti dan Michel Canggih Patria (2011). Perusahaan
telah menerapkan kualitas serta ketepatan manajemen sistem terhadap beberapa
bagian yang penting khususnya bagian SDM, diketahui dengan adanya beberapa
dokumen dengan data-data valid yang dapat dipertanggung jawabkan keasliannya.
Namun tidak semua proses yang ada dalam COBIT sesuai dengan kondisi
perusahaan, bukan dikarenakan perusahaan tidak lengkap, tetapi perusahaan
merasa beberapa hal dalam proses tidaklah perlu untuk saat sekarang.
Secara rata-rata penilaian atas kompetensi dan penilaian berdasarkan hal
yang diaudit pada perusahaan memiliki level 4, karena ketersediaan serta
kesadaran manajemen terhadap kebutuhan TI tanpa memaksakan fasilitas yang
tidak dibutuhkan.
b. Penerapan Tata Kelola TI dengan Menggunakan Cobit Framework
4.1 (Studi Kasus pada PT. Indonesia Power).
Dwiani Ramadhanty (2010). Melakukan penelitian Penerapan Tata Kelola
TI dengan menggunakan Cobit framework 4.1 (Studi Kasus pada Pt. Indonesia
power), dan subyek penelitian adalah Vice President Sistem Informasi, Bagian
Infrastruktur, IT Manager, dan Staff TI. Dan yang digunakan adalah framework
COBIT 4.1 menggunakan 182 detail kontrol objektif meliputi proses TI PO (1-
10), AI (1-7), DS (1-3), ME (1 dan 4). Peneliti mengirim 10 kuesioner dan hanya
kembali 5, dari total yamg kembali tidak disebutkan jabatan atau posisi pengisi
kuesioner, peneliti juga tidak menjelaskan bahwa dilakukan wawancara terhadap
responden yang tidak mengisi kuesioner tersebut. Pada kuesioner pertanyaan tidak
dijabarkan secara jelas. Penyusunan rekomendasi diambil dari hasil kuesioner dimana
niilai terendah objektif digunakan sebagai patokan. PT Indonesia Power memiliki 2
proses TI yang berada pada level managed, 26 proses yang berada pada level defined
dan 2 proses yang berada pada level repeatable but intuitive. Rata-rata kesuluruhan
maturity berada pada posisi defined.

Tidak ada komentar: