Rabu, 12 Januari 2022

Tingkat Komunikasi Sasaran Kualitas (Skripsi dan tesis)


Goal Theory mengatakan bahwa setiap pekerja seharusnya memiliki
sasaran kinerja spesifik yang akan dapat memobilisasi usaha para pekerja
serta mempengaruhi strategi yang akan dipakai untuk menyelesaikan tugas
mereka (Wexley and Yulk, dalam Maiga and Jacobs, 2005).
Maiga and Jacobs, 2005 mengutip pandangan Van Holmes yang
mengatakan bahwa system pengendalian akan mempengaruhi arah dan
tingkat usaha yang ditunjukkan para individu. Tingkat komunikasi sasaran
kualitas adalah tingkat komunikasi dengan para pekerja dalam bentuk target
untuk scrap, rework, defect di dalam aktivitas proses perbaikan kualitas
produk. Semakin sering perusahaan mengkomunikasikan sasaran dengan
para pekerja dalam bentuk target, maka tingkat komunikasi sasaran kualitas
perusahaan adalah baik (Maghviroh, 2010).
Proses manufaktur dengan perbaikan yang berkelanjutan akan
mengeliminasi keborosan dan perbaikan kualitas. Filosofi perbaikan
berkelanjutan mensyaratkan masing-masing pekerja harus bertanggung
jawab pada kualitas dan menghentikan produksi bila ada masalah. Para
pekerja didorong untuk mengidentifikasikan cara-cara memperbaiki kualitas
produk dan kualitas proses. Sasaran kualitas dikomunikasikan dalam bentuk
numeric target-target seperti : biaya barang sisa (cost of scrap), pengerjaan
kembali (rework), cacat (defect) yang semuanya dapat dinyatakan baik
dalam rupiah maupun unit untuk mencapai sasaran kualitas yang diinginkan
perusahaan.

Tidak ada komentar: