Senin, 31 Januari 2022

Pendidikan Karakter (skripsi dan tesis)


Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. serta
bertujuan untuk membentuk kepribadian cakap, terampil, disiplin,
kreatif, berintelektualitas, berakhlak mulia, berbudi luhur, yang
dilakukan secara terukur dan terencana. Hal ini sesuai dengan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 3
yang berisi pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan
berbangsa wajib menyelenggarakan sistem pendidikan nasional,
yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan serta
akhlak mulia. Pernyataan dalam membentuk sumber daya
manusia juga ditekankan dalam Undang-undang Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan
Pendidikan Nasional.
Peran serta pemerintah dalam mendukung tercapainya
tujuan pendidikan nasional diwujudkan dengan adanya kebijakan 
pemerintah dalam pembuatan kurikulum 13 atau sering disebut
K13 yaitu pendidikan lebih menekankan kepada pembentukan
karakter peserta didik. Untuk mendukung keberasilan penerapan
kurikulum K13 yang diselenggarakan di sekolah, maka pihak
sekolah sudah seharusnya membekali guru dengan kompetensi
yang sesuai dengan bidangnya serta keterampilan dalam
melaksanakan penguatan pendidikan karakter agar motivasi
peserta didik dapat meningkat.
Perihal peningkatan motivasi peserta didik ditekankan oleh
Amri, Jauhari, & Elisah (2011: 57) bahwa untuk membentuk
peserta didik yang terus belajar maka dapat dilakukan langkahlangkah yang menerapkan metode belajar yang melibatkan
peserta didik yaitu meliputi student active learning, contextual
learning, inquiry-based learning, integrated learning, condicive
learning community, pendidikan karakter dilaksanakan secara
eksplisit, sistematis, secara terus menerus, metode pengajaran
yang memperhatikan keunikan masing-masing peserta didik,
yang menerapkan seluruh aspek kecerdasan manusia. 
Keberhasilan pembentukan karakter peserta didik yang
dilakukan dilingkungan sekolah diharapkan dapat menghasilkan
peserta didik selain mempunyai pengetahuan juga mempunyai
kepribadian yang baik serta akhlak yang mulia. Menurut Soegeng
(2016:116) kepribadian dapat diartikan sebagai identitas dan jati
diri seseorang yang membedakan diri pribadi dengan orang lain.
Pengertian akhlak mulia menurut Raharjo (2010) adalah seluruh
kebiasaan seseorang yang bersumber dari dalam diri yang
didorong keinginan secara sadar dan dicerminkan dalam perilaku
yang baik. Pengertian akhlak jika dilihat dari segi aksiologi
menurut Jalaluddin (2013:127) adalah suatu aspek yang
menyelidiki nilai (value). Selanjutnya akhlak menurut Brameld
dilihat dari segi aksiologi dibedakan menjadi tiga yaitu moral
conduct (perilaku moral) yaitu menghasilkan etika individu,
esthetic expression (ekspresi keindahan) menghasilkan estetika,
socio-political life (kehidupan sosio politik) menghasilkan ilmu
filsafat sosio politik. Istilah moral menurut Soegeng (2016:55)
merujuk pada obyek yaitu perilaku seseorang yang dilihat dari 
baik buruknya yang berdasarkan atas pembawaan dari orang itu
sendiri.
Menurut Soegeng (2016:148) pendidikan, moral, dan
agama saling keterkaitan dan bahwa seluruh nilai pendidikan
seluruhnya adalah tugas lembaga pendidikan yaitu sekolah yang
menjadikan seseorang beragama baik dan menyatakan bahwa
tempat yang tepat dalam melaksanakan pendidikan moral adalah
keluarga bukan sekolah. Hal ini dikarenakan moral terdapat pada
pribadi tiap individu dan pribadi tiap individu mencakup
keseluruhan baik moralitas maupun budi pekerti dan berkarakter
baik. Dengan demikian apabila karakter-karakter yang baik
tertanam dalam diri peserta didik maka akhlak mulia secara
impulsif akan tampak melalui perilaku peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari.
Karakter menurut filosof kontemporer Lickona (2013:72)
adalah perpaduan seluruh budi pekerti yang terdapat dalam
berbagai macam ajaran keyakinan agama, kisah-kisah sastra,
cerita-cerita orang bijak serta orang yang mempunyai ilmu
pengetahuan. Menurut Lickona (2013) karakter dapat terbentuk 
dari tiga macam bagian yang saling berkaitan yaitu pengetahuan
moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling), dan
perilaku moral (moral action). Asmani (2011:28) menyatakan
karakter adalah kualitas perilaku kepribadian yang dilihat dari
moral, kekuatan moral, serta reputasi seseorang. Menurut
Zubaedi (2011:11) karakter adalah cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan
bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, bangsa dan Negara.

Tidak ada komentar: