Minggu, 16 Januari 2022
Legitimacy Theory (skripsi dan tesis)
Menurut pandangan teori legitimasi, organisai secara berkelanjutan mencari
cara untuk menjamin keberlangsungan usaha mereka berada dalam batas dan
norma yang berlaku di masyarakat. Organisasi berusaha untuk memastikan bahwa
aktifitas yang dilakukan oleh organisasi diterima oleh pihak luar (Deegan, 2004
dalam Widarjo 2011). Teori ini berdasar pada pernyataan bahwa terdapat sebuah
kontrak sosial antara organisasi dengan lingkungan di mana organisasi tersebut
menjalankan usahanya.
Purnomosidhi, 2006 menyatakan menurut teori ini perusahaan berusaha
memastikan bahwa kegiatan operasinya masih dalam batas-batas ikatan dan
norma masyarakat tempat perusahaan bekerja. Dengan demikian perusahaan akan
melaporkan dengan sukarela aktivitas tertentu yang dilakukan jika manajemen
menganggap jika aktivitas tersebut menjadi perhatian masyarakat disekitarnya.
Kontrak sosial tersebut menggambarkan setumpuk harapan masyarakat tentang
bagaimana seharusnya perusahaan beroperasi. Menurut Deegan (dalam Widarjo 2011) kontrak sosial adalah suatu cara
untuk menjelaskan harapan masyarakat tentang bagaimana seharusnya organisasi
melaksanakan operasinya. Harapan sosial ini tidak tetap, namun berubah seiring
berjalannya waktu, maka hal ini menuntut perusahaan untuk tanggap terhadap
lingkungan dimana mereka beroperasi. Pandangan teori legitimasi menyatakan
bahwa dalam menjalankan operasinya, organisasi harus sejalan dengan nilai-nilai
masyarakat. Hal ini dapat dicapai melalui pengungkapan dalam laporan keuangan
(Gutrie, 2006 dalam Boedi, 2008). Pengungkapan dalam laporan keuangan dapat
digunakan oleh perusahaan untuk menunjukkan perhatian manajemen perusahaan
terhadap nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Teori legitimasi menempatkan
persepsi dan pengakuan masyarakat sebagai faktor yang mendorong organisasi
untuk mengungkapkan suatu informasi dalam laporan keuangan (Boedi, 2008).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar