Senin, 31 Januari 2022

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompetensi sosial (skripsi dan tesis)


Menurut Widyorini (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi
kompetensi sosial pada remaja awal di antaranya: 
a. Faktor personal
1. Perubahan fisik tubuh, perubahan di sini termasuk perubahan
yang dipengaruhi oleh faktor biologis seperti struktur tulang dan
masa puber, kebiasaan makan dan aktivitas yang berhubungan
dengan kesehatan fisik
2. Kognitif adalah adanya kepercayaan bahwa sesuatu tidak akan
terjadi pada individu. Faktor kedua yang berkontribusi terhadap
pembentukan kompetensi sosial adalah kemampuan kognitif.
Kemampuan kognitif seseorang dapat menggambarkan
pemrosesan informasi yang dapat dilakukan individu untuk
memecahan masalah di berbagai situasi. Individu dengan
kemampuan kognitif yang bagus mampu melakukan adaptasi saat
berinteraksi dengan orang lain di berbagai situasi dan kondisi.
Sedangkan individu dengan kemampuan kognitif yang jelek akan
mengalami hal yang sebaliknya (Durkin, 1995).
3. Kecerdasan, kecerdasan disini adalah kecerdasan emosional.
Individu mengenali, mengerti dan mengendalikan emosinya serta
menggabungkan ide-ide dengan cara yang baru yang merupakan
satu cara untuk menemukan solusi kreatif terhadap masalahmasalah.
4. Harga diri, individu dengan harga diri yang tinggi diasosiasikan
dengan kepuasan hidup dan rasa kontrol terhadap hidup
seseorang. Remaja yang berkompeten secara sosial memiliki 
harga diri yang tinggi, memberi kesempatan bagi diri untuk
berkontribusi bagi masyarakat yang kemudian dipengaruhi oleh
lingkungan sosial (Anish, 2014).
b. Faktor Interpersonal
1. Keluarga, latar belakang keluarga dapat memperbesar, mengurangi
atau mengubah masalah individu tergantung pada masalah tersebut
dan struktur keluarga itu sendiri. Keluarga merupakan kelompok
sosial pertama dimana remaja awal belajar berinteraksi dari saat
dilahirkan dengan orang tua kemudian berkembang dengan
anggota keluarga bahkan orang lain. Selain itu keluarga merupakan
lingkungan pertama yang menentukan perilaku pada remaja awal.
Mulai belajar berbicara sampai mengenal berbagai norma yang
harus dipatuhi. Menurut hasi penelitian Babosik (2008),
menunjukkan bahwa keluarga adalah lingkungan yang berpngaruh
terhadap kompetensi sosial.
2. Sekolah, lingkungan sekolah yang terstruktur harus meyakinkan
kompetensi akademik dan kesempatan untuk bersama teman
sebaya telah diperkirakan dapat mendukung kemampuankemampuan sosial. Lingkungan sekolah dalam hal ini adalah
lembaga sekolah itu sendiri serta peran guru.
3. Teman sebaya, seorang remaja awal harus berhubungan dengan
teman sebaya, beberapa diantaranya mempunyai kecenderungan 
meningkatkan atau mendukung pertumbuhan dan yang lainnya
merusak.
4. Faktor Sosial Budaya
Pendukung dan penghambat sosial budaya pada kompetensi
sosial remaja sangat besar sekali baik pada bidang dan pada
kekuatannya. Lingkungan sosial mendukung kompetensi dan
menghukum ketidakkompetenan.

Tidak ada komentar: