Rabu, 12 Januari 2022

Definisi Gaya Kepemimpinan Transaksional (Skripsi dan tesis)


Menurut Yukl (2010:290) gaya kepemimpinan transaksional adalah
kepemimpinan yang melakukan transaksi memotivasi para pengikut dengan
menyerukan kepentingan pribadi mereka. Kepemimpinan transaksional dapat
melibatkan nilai-nilai, tetapi nilai tersebut relevan dengan proses pertukaran seperti
kejujuran, tanggung jawab, dan timbal balik. Pemimpin transaksional membantu
para pengikut mengidentifikasi apa yang harus dilakukan. Yukl (2010:291)
Karakteristik kepemimpinan transaksional adalah contingent reward dan
management by-exception. Pada contingent reward dapat berupa penghargaan dari
pimpinan karena tugas telah dilaksanakan, berupa bonus atau bertambahnya
penghasilan atau fasilitas. Hal ini dimaksudkan untuk memberi penghargaan
maupun pujian untuk bawahan terhadap upaya-upayanya.
Selain itu, pemimpin bertransaksi dengan bawahan, dengan memfokuskan
pada aspek kesalahan yang dilakukan bawahan, menunda keputusan atau
menghindari hal-hal yang kemungkinan mempengaruhi terjadinya kesalahan.
Management by-exception menekankan fungsi manajemen sebagai kontrol.
Pimpina n hanya melihat danmengevaluasi apakah terjadi kesalahan untuk diadakan
koreksi, pimpinan memberikan intervensi pada bawahan apabila standar tidak
dipenuhi oleh bawahan.
Praktik management by-exception, pimpinan mendelegasikan
tanggungjawab kepada bawahan dan menindaklanjuti dengan memberikan apakah
bawahan dapat diberikan pujian untuk membesarkan hati bawahan dan juga dengan
hadiah apabila laporan yang dibuat bawahan memenuhi standar.
Menurut Budi wibowo (2014: 123) pemimpin transaksional merupakan
pemimpin yang memandu atau memotivasi para pengikut mereka menuju sasaran
yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran dan tugas.
Menurut Robbins (2006) mengemukakan bahwa pemimpin transaksional
yaitu pemimpin yang memandu atau memotivasi para pengikut mereka menuju ke
sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran dan tugas.
Penjabaran beberapa pendapat ahli di atas dalam definisi teoritik tentang
kepemimpinan trnasaksional menghasilkan kesimpulan bahwa kepemimpinan
transaksional adalah sebuah proses pertukaran dimana seorang pengikut atau
karyawan memiliki kepatuhan terhadap permintaan seorang pemimpin yang
memberikan dorongan kepada karyawan atau bawahannya untuk bekerja dengan
menyediakan suatu penghargaan sebagai imbalan untuk memotivasi para karyawan
menuju ke sasaran yang telah ditetapkan.
Menurut pendapat Robbins &Judge (2015: 261) gaya kepemimpinann
transaksional adalah pemimpin yang membimbing atau memotivasi para pengikut
mereka untuk diarahkan menuju tujuan yang telah ditetapkan dengan menjelaskan
peranan serta tugas yang dibutuhkan.
Kepemimpinan Transaksional adalah aktualisasi diri (tahap spiritual)
yakniketika individu dapat mencurahkan kreativitasnya dengan santai, senang,
toleran dan merasa terpanggil untuk membantu orang lain mencapai tingkat
kebijaksanaan dan kepuasan seperti yang telah dialaminya. Kepemimpinan
Transaksional sebagai kemampuan internal bawaan otak dan jiwa manusia yang
sumber terdalamnya adalah inti alam semesta sendiri, yang memungkinkan otak
untuk menemukan dan menggunakan makna dalam memecahkan persoalan.
(Lukianingtyas, C 2015)
Faktor-faktor pembentuk gaya kepemimpinan transaksional tersebut
digunakan pemimpin untuk memotivasi dan mengarahkan bawahan agar dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Bawahan yang berhasil dalam
meyelesaikan pekerjaannya dengan baik akan memperoleh imbalan yang sesuai.
Sebaliknya bawahan yang gagal dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik akan
memperoleh sanksi agar dapat bekerja lebih baik dan meningkatkan mutu kerjanya.

Tidak ada komentar: