Kamis, 30 Desember 2021

Strategi Mitigasi Risiko (skripsi dan tesis)


Manajemen risiko merupakan suatu proses yang logis dan sistematis dalam
mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi dan
mengkomunikasikan risiko yang berkaitan dengan segala aktivitas, fungsi atau proses
dengan tujuan perusahaan mampu meminimalisir kerugian dan memaksimumkan
kesempatan (Vaughan, 2013).
Manajemen risiko merupakan pendekatan ilmiah untuk menangani risiko dengan
melakukan langkah mencegah kemungkinan terjadinya kerugian, serta mendesain dan
menerapkan prosedur-prosedur yang dapat meminimalkan terjadinya kerugian finansial.
Ada beberapa tahapan dalam mitigasi risiko, tahapan tersebut yaitu:
1. Analisis Risiko
Tujuan dari analisis risiko adalah untuk memisahkan risiko mayor dan risiko
minor, menyiapkan data dan mempersiapkan tahap selanjutnya yaitu melakukan
evaluasi dan penanganan risiko. Analisis risiko mencakup pertimbangan mengenai
sumber risiko, mengidentifikasikan dan mengevaluasi risiko-risiko yang dapat
dikendalikan (event risk), menentukan dampak atau pengaruh risiko (severity) dan
peluang terjadinya (occurrence) serta level-level risiko. Analisa ini harus
mempertimbangkan batasan dari dampak (consequence) yang potensial terjadi dan
bagaimana bisa terjadi dengan melakukan evaluasi dan prioritas risiko.
Adapun teknik yang dapat dilakukan untuk menganalisa risiko adalah dengan
melakukan wawancara dengan top manajemen, evaluasi individu dengan kuisioner,
pemodelan matematis, computer, penggunaan fault tree dan even tree. Analisis
risiko dimulai dengan mengukur peluang terjadinya risiko daan konsekuensi risiko,
selanjutnya dilakukan evaluasi dengan memprioritaskan risiko yang kritis melalui
berbagai metode pemilihan prioritas, untuk dievaluasi terlebih dahulu.
2. Evaluasi Risiko
Setelah tahapan analisa diatas, berikutnya ialah evaluasi risiko dengan
membandingkan risiko hasil estimasi dengan kriteria risiko yang telah ditetapkan
oleh organisasi. (Siahaan, 2009) tujuan evaluasi risiko ialah dipergunakan untuk
mengambil keputusan risiko yang berpengaruh signifikan terhadap organisasi dan
apakah risiko tersebut dapat diterima atau harus dihilangkan (Rizqiah, 2017).
Tujuan evaluasi risiko adalah untuk membantu dalam membuat keputusan
berdasarkan hasil analisis risiko tentang risiko mana yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut dan prioritas untuk pelaksanaan treatment. Keputusan
tersebut harus mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari risiko dan termasuk
pertimbangan toleransi risiko yang ditanggung oleh pihak lain (selain organisasi)
yang menguntungkan. Keputusan harus dibuat sesuai dengan hukum, peraturan dan
persyaratan lainnya.
3. Penanganan Risiko
Monitoring dan review harus menjadi bagian yang direncanakan dari proses
manajemen risiko dan melibatkan pemeriksaan biasa atau pengawasan. Hal ini dapat
secara periodik atau khusus. Tanggung jawab untuk monitoring dan review harus
didefinisikan secara jelas. Monitoring dan proses review organisasi harus mencakup
semua aspek dari proses manajemen risiko dengan tujuan:
a. Memastikan bahwa kontrol berjalan secara efektif dan efisien baik dalam desain
dan operasi.
b. Memperoleh informasi lebih lanjut untuk meningkatkan penilaian risiko;
c. Menganalisis dan belajar dari potensi risiko, perubahan, tren, keberhasilan dan
kegagalan;
d. Mendeteksi perubahan dalam konteks internal dan eksternal, termasuk
perubahan kriteria risiko dan risiko itu sendiri yang dapat memerlukan perbaikan
perawatan dan prioritas risiko; dan
e. Mengidentifikasi risiko yang muncul.
Hasil dari monitoring dan review dicatat dan dilaporkan secara internal dan eksternal
serta harus digunakan sebagai masukan bagi pengamat terhadap kerangka kerja
manajemen risiko. Manajemen risiko bisa diaplikasikan pada setiap level, baik level
strategik, level taktis dan level operasional, yang mana setiap tahap pada rekaman proses
harus disimpan untuk memungkinkan keputusan-keputusan dimengerti sebagai bagian
dari proses dengan perbaikan terus-menerus (continual improvement).

Tidak ada komentar: