Kamis, 16 Desember 2021

Pengertian Budaya (skripsi dan tesis)

Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi budaya dapat diartikan yaitu budaya terdiri atas pola-pola yang dipelajari mnengenai perlaku umum bagi anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau orang tertentu. Budaya adalah mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Istilah Budaya berasal dari kata Culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau petani. Budaya sebagai suatu sistem nilai dan norma yang diberikan pada saat kelompok/ komunitas manusia dan diberikan pada suatu kelompok/ komunitas manusia dan ketika itu disepakati / disahkan bersama-sama landasan dalam kehidupan (Rusdin, 2002). Menurut Hofstede dalam Purwanto (2006:55), budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota atas suatu kategori orang dengan ketegorikategori lainnya. Dalam hal ini, kata kunci budaya terletak pada pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap individu segera setelah individu tersebut lahir di dunia. Budaya tidak diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya, melainkan sebuah sikap, norma, nilai dan cara berpikir yang dipelajari oleh manusia sepanjang hidupnya (Browaeys, 2011:3). Taylor dalam Sobirin (2007:52), budaya diartikan sebagai kompleksitas menyeluruh yang terdiri dari pengetahuan, keyakinan, seni, moral, adat istiadat dan kebiasaan apa saja yang diperoleh manusia sebagai bagian dari sebuah masyarakat. 
Hal yang sama dinyatakan oleh Lonergan dalam Byron (2010:23) mengenai budaya yaitu “Budaya adalah sekumpulan makna dan nilai bersama yang menyatakan cara hidup yang umum, dan terdapat banyak budaya sebanyak jumlah kumpulan makna dan nilai”. Budaya dapat didefinisikan sebagai sistem umum nilai – nilai yang dapat diperkirakan bahwa orang menggambarkan budaya organisasi yang sama bahkan dengan latar belakang yang berbeda dalam organisasi (Robbins & Sanghi, 2007). Seperti per Stewart (2010), menyatakan bahwa norma – norma dan nilai organisasi memiliki pengaruh yang kuat pada semua dari mereka yang terikat dengan organisasi. Budaya adalah pengaturan atribut berbeda yang mengekspresikan sebuah organisasi dan membedakan perusahaan dari yang lain (Forehand dan von Gilmer, 1964). Menurut Hofstede (1980), budaya adalah pemikiran kolektif pikiran yang membuat perbedaan antara anggota satu kelompok dari kelompok lainnya. Sesuai Schein (1990), mendefinisikan budaya diatur dari yang berbeda nilai-nilai dan perilaku yang mungkin dianggap untuk membimbing keberhasilan. Menurut Kotter dan Heskett (1992), budaya berarti kepercayaan, perilaku dan nilai-nilai pada masyarakat. Dengan kata sederhana, kami dapat memahami kebudayaan yang diperoleh pengetahuan, penjelasan, nilainilai, kepercayaan, komunikasi dan perilaku dari kelompok besar orang, pada waktu yang sama dan tempat yang sama. Pacanowsky dan O’Donnell Trujilo (1982) memepercayai bahwa budaya organisasi “mengindikasikan apa yang menyusun dunia nyata yang ingin diselidiki
. Mereka mengatakan bahwa budaya organisasi (organizational culture) adalah esensi dari kehidupan organisasi. Mereka menerapkan prinsip-prinsip antropologi untuk mengontruksi teori mereka. Mereka juga mengadopsi pendekatan Interpretasi Simolok yang dikemukakan oleh Clifford Geertz (1973) dalam model teoritis mereka. Dalam teorinya Geertz menyatakan bahwa orangorang adalah hewan “yang tergantung didalam jaringan kepentingan”, artinya orang-orang yang memuat jaring mereka sendiri. Asumsi dasar merupakan inti dari budaya organisasi ini berarti organisasi dalam banyak hal di pengaruhi oleh asumsi dasar yang ada didalam organisasi tersebut. Asumsi dasar adalah sesuatu yang elusive atau hidden dimana keberadaanya sulit untuk dilihat dan diamati. Asumsi dasar biasanya sulit untuk diterjemahkan dan dirasakan berbeda dengan nilai atau artefak. Biasanya asumsi dasar menjadi sesuatu yang tanpa sadar melekat pada diri kita sendiri seperti sebuah DNA yang ada pada diri kita tidak terlihat namun mempengaruhi setiap tindak tanduk kehidupan kita. Menurut Koentjaraningrat (2000:181) kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu.

Tidak ada komentar: