Kamis, 16 Desember 2021

Konsep Laba Akuntansi (skripsi dan tesis)


Ada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan yaitu laba akuntansi dan
total arus kas. Ahmed Belkoui (2010: 332) menyatakan bahwa laba akuntansi
secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang
direalisasikan yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan
biaya historis.
Dalam metode Historical Cost (biaya historis) laba diukur berdasarkan
selisih aktiva bersih awal dan akhir periode yang masing-masing diukur dengan
biaya historis, sehingga hasilnya akan sama dengan laba yang dihitung sebagai
selisih pendapatan dan biaya.
Menurut Sofyan (2008:305),”Laba akuntansi adalah perbedaan revenue
(penghasilan) antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada
periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode
tersebut”. Menurut Sofyan (2008:304),”dalam konsep laba juga dikenal perbedaan
pandangan dalam menghitung laba (income). Di sini diperkenalkan empat
pendapat yaitu: 
1. Pemikiran klasik yang berpedoman pada postulat unit of measure dan
prinsip Historical Cost yang sering disebut Historical Cost Accounting
sebagaimana yang kita anut pada saat ini, yang dinamakan Accounting
Income
2. Pemikiran neo klasik yang mengubah postulat unit of measure dengan
menerapkan perubahan tingkat harga umum (General Price Level) dan
tetap mempertahankan prinsip Historical cost yang ini dikenal dengan
istilah General Price level Adjusted Historical Cost Accounting (GPLA
Historical Accounting) dan perhitungan labanya disebut GPLA
Accounting Income
3. Pemikiran radikal, yang memilih harga sekarang (current value) sebagai
dasar penilaian bukan Historical Cost lagi dimana konsep ini dikenal
dengan Current Value Accounting sedangkan perhitungan labanya disebut
Current Income
4. Pemikiran neo radikal yang menggunakan Current Value tetapi
disesuaikan dengan perubahan tingkat harga umum yang disebut GPLA
Current Value Accounting sedangkan perhitungan labanya disebut
Adjusted Current Income.
Menurut Belkaoui (2010: 332), “definisi tentang laba akuntansai itu
mengandung lima sifat sebagai berikut:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, yaitu
timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat “periodik” laba itu, artinya 
Laba Tunai=Laba akuntansi(lababersih)-Pendapatan nonkas+Bebannonkas
merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tersebut
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan
tersendiri tentang apa yang termasuk hasil
4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam biaya
historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu
5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi
dengan biaya yang diterima / dikeluarkan pada periode yang sama
Di dalam laba akuntansi terdapat berbagai komponen yaitu kombinasi
beberapa komponen pokok seperti laba kotor , laba usaha, laba sebelum pajak dan
laba sesudah pajak (Muqodim, 2012:131). Sehingga dalam menentukan besarnya
laba akuntansi investor dapat melihat dari perhitungan laba setelah pajak.

Tidak ada komentar: