Motif manajemen melakukan manipulasi laba adalah untuk memperoleh
pendanaan eskternal dengan biaya murah. Tindakan manajemen laba akan
menyebabkan informasi laporan keuangan yang disajikan menjadi semakin bias
dan dapat menyebabkan keputusan investasi yang salah bagi investor.
Apabila investor salah dalam mengambil keputusan investasinya maka
investor akan dihadapi oleh risiko investasi. Menurut Irham Fahmi (2013:203)
risiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara
actual return dan expected return. Stolowy dan Berton (2000) menjelaskan
bahwa manipulasi akan dilakukan semata-mata didasarkan pada keinginan
manajemen untuk mempengaruhi persepsi investor atas risiko perusahaan. Risiko
tersebut dapat dipecah dalam dua komponen, yaitu: 1) risiko yang dihubungkan
dengan variasi imbal hasil, yang diukur dengan laba per saham (earnings per
share), dan 2) risiko yang dihubungkan dengan struktur keuangan perusahaan,
yang diukur dengan debt equity ratio. Tujuan dari manajemen laba itu sendiri
adalah untuk memperbaiki ukuran kedua risiko tersebut.
Menurut Balvers (2009) biaya modal berasal dari risiko yang terkait
dengan investasi. Terdapat hubungan negatif antara pendapatan dan risiko,
sehingga akan menggambarkan korelasi negatif antara pendapatan dan biaya.
Manajemen laba dilakukan dengan mempermainkan komponenkomponen akrual dalam laporan keuangan, sebab akrual merupakan komponen
yang mudah untu dipermainkan sesuai dengan keinginan orang yang melakukan
pencatatan transaksi dan menyusun laporan keuangan. Untuk mengindentifikasi
manajemen laba adalah dengan mengeluarkan komponen kas untuk menghitung
dan menentukan besarnya komponen akrual yang diperoleh perusahaan selama
satu periode tertentu. Sebagian besar model manajemen laba mengukur atau
memproksikan aktivitas ini dengan menggunakan komponen disrectionary
accruals. Menurut Siew Hong Teoh, Welch, dan Wong (1998) dari hasil
penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara masalah
disrectionary accrual dengan return saham.
Upaya untuk memilih dan menerapkan metode akuntansi yang sesuai
dengan kepentingan manajer, bisa dilakukan untuk mengelola dan mengatur
labanya agar lebih tinggi, lebih rendah, atau labanya relatif merata. Menurut John
Mclniss (2010) menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara perataan laba
dengan biaya modal. Dimana, hubungan terbalik antara perataan laba dan biaya
modal terutama dari optimis bias dalam proyeksi pendapatan jangka panjang.
Kamis, 28 Oktober 2021
Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas (skripsi dan tesis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar