Selasa, 26 Oktober 2021

Kesadaran Merek (Brand Awarness) (skripsi dan tesis)


kesadaran merek (brand awareness) menurut Tjiptono (2011) merupakan
kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek
merupakan dari kategori produk tertentu pada kesadaran merek merupakan
langkah awal untuk membangun sebuah merek produk. Menurut Shimp dalam
Auditya(2015), brand awareness merupakan kemampuan sebuah merek untuk
muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori
produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan, lebih jauh
lagi, kesadaran merek adalah dimensi dasar dalam ekuitas merek. Konsumen lebih
cenderung untuk memilih merek yang sudah dikenalinya karena konsumen
merasa aman dalam menggunakan merek yang lebih dikenalinya. Merek akan
terkenal lebih menarik banyak perhatian dibandingkan dengan merek yang tidak
menarik perhatian, umumnya merek tersebut dikenal dan bisa dipercaya menurut
Putri dan Agung (2018). Kesadaran merek membutuhkan continum ranging
(jangkauan kontinum) dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah
dikenal dan menjadi keyakinan bahwa produk tersebut merupakan satu – satunya
dalam kelas produk yang berbeda – beda kategorinya (Muzaqqi, dkk 2016).
Jangkauan kontinum ini diwakili oleh 4 (empat) tingkat kesadaran merek
dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang paling rendah, menurut
Rangkuti (2004:40-41) dalam Muzaqqi dkk (2016) yaitu:
a. Unware of brand (tidak menyadari merek) Merupakan tingkat yang paling
rendah dalam piramida kesadaran merek, di mana konsumen tidak
menyadari akan adanya suatu merek. 
b. Brand recognition (pengenalan merek) Tingkat minimal dari kesadaran
merek. Hal ini penting pada saat seseorang pembeli memilih suatu merek
pada saat melakukan pembelian.
c. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek) Pengingatan kembali
terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan
merk tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan
pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan,
responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
d. Top of mind (puncak pikiran)Apabila seseorang ditanya secara langsung
tanpa diberi bantuan pengingatan dan dia dapat menyebutkan satu nama
merek maka merek yang paling banyak disebutkan pertama sekali
merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain merek tersebut merupakan
merek utama dari berbagai merek yang ada dibenak konsumen.

Tidak ada komentar: