Sabtu, 25 September 2021

Sumber Dukungan Sosial (skripsi dan tesis)

Dukungan sosial suami adalah keterlibatan suami selama masa kehamilan dan persalinan istirnya, meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan infromasi, sehingga sang istri merasa bahwa dirinya dicintai, diperhatikan, dihargai, dibantu dan berada dalam keadaan yang aman dan tentang (Wilda, 2012 dalam Indri Subekti 2016). Sumber dukungan antara lain didapatkan dari; pasangan, keluarga, dan masyarakat. Dukungan sosial yang paling dekat dengan ibu hamil adalah dari pasangannya (suami). Dukungan (motivasi) atau dukungan suami berperan sangat besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika suami mengharapkan adanya kehamilan, maka memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal mempengaruhi ibu menjadi lebih percaya diri, lebih bahagia, menunjukkan kesiapan dan lebih kuat secara mental untuk menghadapi segala hal kehamilan, persalinan dan masa nifas.  Dukungan sosial didapat oleh ibu hamil dari tiga pihak yaitu suami, keluarga, dan tenaga kesehatan. Dukungan dari keluarga merupakan dukungan terbesar kedua yang dibutuhkan ibu setelah dukungan suami. Dengan mendapatkan dukungan dari keluarga, ibu akan merasa diperhatikan dan dihargai selama masa kehamilannya. Ibu hamil yang memiliki dukungan yang tinggi akan merasa puas karena kebutuhan secara fisik dan psikologis terpenuhi. Akan tetapi, hal itu akan menjadi penghambat jika keluarga tidak memberikan dukungan terhadap ibu hamil. Dari sisi kesehatan, hormonal wanita saat hamil, dapat merubah mood untuk melakukan sesuatu selama kehamilannya berlangsung. Hal ini normal, tetapi seharusnya tidak terlalu konsentrasi terhadap hal – hal tersebut karena dapat membuat keadaan ibu hamil menjadi lebih sulit mengurangi rasa jenuh maupun tertekan. Walaupun dukungan datang dari orang – orang terdekat tetapi jika sudah tidak ada keinginan dari diri sendiri untuk melakukan sesuatu maka semuanya akan percuma (Andryana. R, 2015). Sebagaimana penelitian yang dilakukan Johanna Gladieux terhadap 26 pasangan suami-istri yang tengah menghadapi kehamilan di California, dukungan emosional suami terhadap istri dapat menyebabkan adanya ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri. Istri akhirnya menjadi lebih mudah menyesuaikan diri dalam situasi kehamilan (dalam Dagun, 2002; Rima & Raudatussalamah, 2012). Sarason juga berpendapat bahwa orang yang memperoleh dukungan sosial akan mengalami hal-hal positif dalam hidupnya, memiliki harga diri, dan mempunyai pandangan yang lebih optimis (dalam Mujiadi, 2004; Rima & Raudatussalamah, 2012). Dukungan selama kehamilan lebih banyak manfaatnya dalam mengurangi tekanan ibu selama proses kehamilan dan persalinan, penelitian telah menunjukkan bahwa ketika wanita dalam masa kehamilan dan persalinan memiliki rasa stress, rasa aman yang menurun dan kecemasan, tidak hanya itu banyak penelitian selama 30 19 tahun terakhir menyatakan bahwa suami dapat memberikan dukungan psikologis, emosional dan moral. Demikian juga dilaporkan bahwa suami memiliki fungsi penting dalam mendukung ibu hamil selama kehamilan dan persalinan (Magrabi & Mohamed, 2012). Menurut Gottlieb sumber dukungan sosial dapat dibagi menjadi dua macam: a. Hubungan seseorang dengan professional. Maksudnya adalah seseorang yang ahli dibidangnya, misalnya seorang tenaga kesehatan dengan ibu hamil sehingga membentuk interaksi sosial. b. Hubungan seseorang dengan nonprofessional, misalnya suami, anggota keluarga lainnya seperti anak, teman dan kerabat dekat. Sehingga terbentuk interaksi antara ibu hamil dengan orang – orang terdekat

Tidak ada komentar: