Senam Hamil merupakan olahraga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk
mempersiapkan dalam menghadapi persalinan dengan melatih teknik pernafasan,
sikap tubuh, dan melatih otot – otot yang berguna dalam proses persalinan sehingga
diharapkan ibu hamil siap menghadapi persalinan secara fisik atau mental (S.H.
Ronald 2011). Selain itu senam hamil adalah suatu program kebugaran yang
diperuntukkan bagi ibu hamil yang memiliki gerakan khusus yang disesuaikan dengan
kondisi ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan dan
mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam menghadapi persalinan (Khusartati 2009).
Wanita hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil. Teknik relaksasi melalui
latihan pernafasan dan pemusatan perhatian sangat berguna menenangkan pikiran
dan tubuh. Kegiatan ini bisa dilakukan saat usia kandungan mencapai enam bulan
pada kehamilan normal dengan rekomendasi dokter atau bidan (Sinsin 2008). Selain
itu belum ada data yang menunjukkan bahwa olahraga merugikan kehamilan.
Sebagian besar wanita hamil dapat melanjutkan olahraga mereka selama gestasi,
meskipun mereka perlu menyadari bahwa kehamilan dapat menyebabkan masalah
keseimbangan dan bahwa relaksasi sendi dapat menjadi predisposisi terjadinya cedara
ortopedi (Leveno,K 2009).
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil atau
sesuai hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi
kelas ibu hamil yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu
hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Pada setiap akhir pertemuan
dilakukan senam ibu hamil. Senam ibu hamil merupakan kegiatan atau materi ekstra
30
di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai dirumah diharapkan dapat
dipraktekkan. Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu bisa dilakukan
pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam
hamil 15-20 menit (KemenKes RI, 2011 dalam Yuliana 2015). Selama kehamilan,
wanita dapat melanjutkan olahraga mereka dan memperoleh manfaat kesehatan
bahkan dari olahraga ringan sampai sedang yang dilakukan secara rutin. Olahraga
teratur paling sedikit tiga kali seminggu lebih dianjurkan daripada olahraga sesekali
((Leveno,K 2009).
Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam suasana tenang dengan
menggunakan pakaian yang cukup longgar. Dianjurkan dengan menggunakan aroma
terapi dan penggunaan musik klasik. Aroma terapi secara sederhana bisa dilakukan
dengan menghirup wangi bunga ditaman. Hampir setiap rumah sakit dan rumah
bersalin ada latihan senam kehamilan yang biasanya dilatih oleh bidan (Sinsin 2008).
Senam hamil umumnya dimulai saat kehamilan memasuki trimester ketiga, yaitu
sekitar usia 28 – 30 minggu kehamilan (Triyana.F. Yani 2013).
Senam hamil dapat menurunkan kejadian Fetal distress. Senam juga merupakan
bentuk metode koping yang dapat menghindarkan terjadinya stress fisik akibat
kehamilan, seperti mengurangi kram kaki, dan punggung, meningkatkan kemampuan
ibu untuk adaptasi dengan adanya perubahan pada tubuhnya (Clapp & Artal dalam
Widyawati 2013). (Hanton, 2001 dalam Suratiah dkk 2013) mengatakan bahwa ibu
yang melakukan senam hamil secara teratur mengalami lebih sedikit rasa sakit pada
masa persalinan. Hal ini karena pada saat melakukan senam hamil terjadi peningkatan
hormon endorphin dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi rasa sakit.
Senam hamil adalah bagian dari perawatan antenatal pada beberapa pusat
pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan yang lainnya. Senam hamil bermanfaat untuk mempetahankan
dan mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara kesehatan kehamilan,
menghilangkan keluhan yang terjadi karena perubahan – perubahan akibat proses
kehamilan dan mempermudah proses persalinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar