Minggu, 26 September 2021

Pengertian Penyesuaian Diri (skripsi dan tesis)


Dalam istilah psikologi, penyesuaian diri disebut dengan istilah
adjustment. Menurut Davidoff (dalam Idi, 2011), adjustment merupakan suatu
proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri dan tuntutan lingkungan.
Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan
dan lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan itu secara alamiah juga
mendorong manusia untuk terus menerus menyesuaikan diri. Dengan
demikian, penyesuaian diri merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang
bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai
dengan kondisi lingkungannya.
Schneiders (dalam Agustiani, 2006) mengemukakan bahwa
penyesuaian diri merupakan satu proses yang mecakup respon-respon mental
dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi
kebutuhan, ketegangan, konflik, dan frustasi yang dialami dalam dirinya.
Usaha individu tersebut bertujuan untuk memperoleh keselarasan dan
keharmonisan antar tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh
lingkungan. Scheniders juga mengatakan bahwa individu yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik adalah individu dengan keterbatasan yang ada
pada dirinya, belajar untuk bereaksi terhadap dirinya dan lingkungan dengan
cara yang matang, bermanfaat, efisien, dan memuaskan, serta dapat
menyelesaikan konflik, frustasi, maupun kesulitan-kesulitan pribadi dan sosial
tanpa mengalami gangguan tingkah laku.
Menurut Chaplin (dalam Indrawati dan Fauziah, 2012) berpendapat
penyesuaian diri adalah variasi dalam kegiatan organisme untuk mengatasi
suatu hambatan dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan serta menegakkan
hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial. Misalnya
kebutuhan untuk diterima orang lain maka individu berusaha menjalin relasi
sesuai dengan norma masyarakat, mengurangi perilaku seperti mudah marah,
agresif. Bila individu dapat menyelaraskan kebutuhannya dengan tuntutan
lingkungan yaitu orang lain maka akan tercipta penyesuaian diri yang baik
Menurut W.A. Gerungan (2002), bahwa menyesuaikan diri diartikan
dalam arti yang luas dan dapat berarti mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan) diri. Penyesuaian diri dalam arti yang pertama disebut juga
penyesuaian diri yang autoplastis (auto = sendiri, plastis = dibentuk),
sedangkan penyesuaian diri yang kedua juga disebut penyesuaian diri yang
aloplastis (alo = yang lain). Jadi, penyesuaian diri ada artinya “pasif”, di
mana kegiatan kita ditentukan oleh lingkungan dan artinya yang “aktif”, di
mana kita pengaruhi lingkungan.
Semiun (2006) memberi pengertian bahwa penyesuaian diri adalah
suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku yang
menyebabkan individu berusaha menanggulangi kebutuhan-kebutuhan,
tegangan-tegangan, frustasi-frustasi, dan konflik-konflik batin serta
menyelaraskan tuntutan-tuntutan batin ini dengan tuntutan-tuntutan yang
dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan penyesuaian diri adalah
usaha membuat hubungan yang memuaskan antara individu dengan perubahan
di lingkungannya agar mampu mengatasi konflik, frustrasi, perasaan tidak
nyaman yang timbul sehingga tercapai keselarasan dan keharmonisan antara
tuntutan dalam diri dan lingkungan.

Tidak ada komentar: