Masa kehamilan merupakan masa dimana terjadi perubahan fisik maupun
psikologi. Perubahan fisik yang terjadi disebabkan oleh bertambah berat dan berkembangnya janin yang berada dikandungan wanita hamil. Selain fisik yang
berubah, oleh karena pengaruh hormonal selama kehamilan, wanita hamil akan
mengalami perubahan psikologi (dalam Pangesti & Inggar, 2013 dalam Yuliana
2015). Perubahan yang tejadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat
fisiologis dan bukan psikologis. Perubahan-perubahan tersebut meliputi perubahan
fisik, mental, dan sosial.
Minat memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai
dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Minat merupakan sumber motivasi yang
mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka ingin lakukan bila
kebebasan untuk memilikinya. Bila mereka melihat sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya maka mereka tertarik pada objek tersebut serta akan timbul kepuasaan pada
dirinya (Andryana. R, 2015). Minat didefinisikan sebagai kepentingan yang bersifat
prefensi untuk suatu kegiatan, konteks dimana kegiatan terjadi atau untuk hasil yang
terkait dengan kegiatan yang disukai yang memotivasi suatu perilaku untuk
berorientasi pada tujuan dan lingkungan tertentu. Minat merupakan kegiatan dengan
tujuan yang langsung menuju spesifik domain untuk memberikan konteks yang
membantu mempertahankan ketekunan pada tujuan sampai tujuan tercapai (Rounds
& Su 2014).
Pada usia kehamilan trimester pertama umumnya ibu hamil akan merasakan
suasana yang sensitive, penuh gejolak dan emosi, mudah tersinggung marah dan
cemburu. Pada trimester kedua ibu hamil umumnya mulai terbiasa dengan kadar
hormone yang lebih tinggi sehingga rasa tidak nyaman yang dirasakan pada saat
trimester pertama mulai berkurang, ibu lebih stabil, dapat mengatur diri lebih baik
dan mulai mengerti tentang kehamilannya. Memasuki kehamilan trimester ketiga, ibu
hamil akan semakin mendekati kelahiran, hal ini menyebabkan ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran serta diliputi perasaan cemas akan kondisi janinnya (dalam
Prasetyono, 2008; Dewi & Sunarih, 2011; Hulliana, 2011; Rima & Raudatussalamah,
2012).
Menurut Slameto (dalam Subekti I, 2016) minat adalah rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar
diri. Menurut Sadirman (dalam Susanto, 2013; Subekti I, 2016), dikatakan minat
adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri – ciri atau arti
sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan – keinginan atau kebutuhan –
kebutuhan sendiri. Minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang
menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya
suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan lama –
kelamaan mendatangkan kepuasan dalam dirinya sendiri.
Setiap individu mempunyai kecenderungan mendasar untuk berhubungan
dengan sesuatu yang ada dalam lingkunganya. Apabalia sesuatu yang ada dalam
lingkungannya memberikan kesenangan kepada dirinya, kemungkinan seseorang
dapat memunculkan minat tersebut. Menurut Crow and Crow (dalam Slameto, 2013
Subekti I, 2016) minat diartikan sebagai kekuatan pendorong yang menyebabakan
individu memberikan perhatian kepada seseorang, atau kepada aktivitas – aktivitas
tertentu. Sedangkan menurut Bimo walgito menyatakan bahwa minat adalah suatu
keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian sesuatu dan disertai dengan
keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.
Minat sering dianggap sebagai proses yang memberikan kontribusi untuk
belajar. Artinya menjadi tertarik pada topik adalah sumber daya mental yang
meningkatkan pembelajaran, yang kemudian mengarah kepada kinerja yang lebih
23
baik. Minat sangat penting didalam diri pada masing – masing individu dengan tujuan
untuk memetakan arah hidup berdasarkan kepentingan yang dikembangkan dan
dipelihara, sehingga minat minat dapat dilihat sebagai hal penting dengan sehubungan
penyesuaian dan kebahagian dalam hidup individu tersebut (Harackiewicz, M &
Hulleman, S 2010).
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.Minat terhadap
sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi
penerimaan minat – minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar
dan menyokong belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak
merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum
menyatakan bahwa minat membantu seseorang mempelajarinya. Bila seseorang
menyadari bhawa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang
dianggapnya penting dan bila seseorang melihat hasil dari pengalaman belajarnya
membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar berminat dan bermotivasi
untuk mempelajarinya. (dalam Slameto,2013 Subekti I, 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar