a. Perubahan Peran dalam Kehidupan Keluarga
Perubahan peran ini menginjak pada saat anak – anak menuju usia
dewasa dan mandiri. Menurut Cumming (Henry, dalam Aulia, 2014)
orang yang lebih tua yang mengalami pelepasan itu menjadi bahagia
dengan kebebasannya yang lebih banyak, kewajiban – kewajibannya
berkurang terhadap lingkungan sosial dan terhadap kehidupan bersama.
b. Ibu Merasa Tidak Lagi Dibutuhkan
Dengan bertambah dewasa dan mandiri seorang anak, terkadang anak
tidak mengikutsertakan orangtua ke dalam suatu permasalahan –
permasalahannya. Seorang anak ingin mengatasi berbagai masalahnya
sendiri. Di sini akan timbul suatu konflik baru, orang tua akan merasa
tidak lagi dibutuhkan oleh anak – anak mereka.
c. Perubahan Hubungan Sosial dengan Lingkungan
Dalam teori disengagement dikatakan bahwa manusia yang menjadi tua
dan terutama yang sudah sangat tua akan mencari bentuk – bentuk isolasi
sosial tertantu dan justru dala isolasi itu, atau karena isolasi itu ia menjadi
bahagia dan puas.
d. Kehilangan Anggota Keluarga
Ketika seorang anak menjadi dewasa dan pada waktunya mereka harus
menikah, orangtua tentunya akan merasa senang karena kewajibannya
telah selesai dala mengasuh anak, dan dalam rasa kesenangannya itu ada
perasaan kehilangan terhadap salah satu keluarganya. Hal ini dapat
menjadi konflik semua anggota keluarga hidup mandiri dan tidak
menjadi satu ( tidak hidup bersama ) dengan orang tuanya.
e. Pertambahan Usia
Segera setelah dilahirkan, maka seorang secara fisiologis menjadi lebih
tua. Jaringan – jaringan dan sel – sel menjadi tua, sebagian mengalami
regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati.
f. Mudah Sakit – Sakitan
Dengan bertambahnya usia maka jaringan – jaringan dan sel – sel
menjadi tua, sebagian mengalami regenerasi tetapi sebagian lagi akan
mati. Dengan tidak maksimalnya fungsi jaringan dan sel maka kondisi
orang yang sudah lanjut usia akan rentan sekali terhadap penyakit,
sehingga mereka mudah sekali sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar