Menurut Hadiwigeno dan Pakpahan (Prisma 1993), kemiskinan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber daya alam, teknologi dan unsur pendukungnya, sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta kelembagaan. Selanjutnya, menurut Sayogyo dalam Singarimbun (1978), bahwa ada dua penyebab utama kemiskinan pedesaan di Indonesia yaitu adanya kegagalan pasar dan politik. Kegagalan pasar timbul karena: (l) daya beli penduduk pedesaan sangat rendah, upah dan pendapatan sangat kecil sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar; (2) terbatasnya kesempatan dan peluang berusaha di pedesaan; (3) keadaan prasarana yang tidak memadai untuk pengembangan produksi; (4) pola penguasaan tanah sebagai alat produksi vital keadaannya timpang; (5) hambatan dalam pemasaran. Sedangkan kegagalan politik akibat struktur dan institusi ekonomi politik yang ada pada tingkat supra lokal (desa) mengalami distorsi dalam mempresentasikan kepentingan masyarakat desa (Khomsan et al, 2015
Dalam pernyataan (Cox, 2004) disebutkan
bahwa Penyebab kemiskinan bersifat kompleks dan terbagi dalam beberapa dimensi
peneyebab kemiskinan yaitu :
1.
Kemiskinan yang diakibatkan oleh
globalisasi.
Globalisasi melahirkan negara pemenang dan
negara kalah. Pemenang umumnya adalah Negara-negara maju, sedangkan
negara-negara berkembang seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan
pasar bebas yang merupakan prasyarat globalisasi. Karena negara-negara
berkembang terpinggirkan maka jumlah kemiskinan di negara-negara berkembang
jauh lebih besar dibandingkan negara-negara maju.
2.
Kemiskinan yang berkaitan dengan
pembangunan.
Pola pembangunan yang diterapkan telah
melahirkan beberapa bentuk kemiskinan, seperti kemiskinan perdesaan, adalah
kondisi wilayah desa yang mengalami kemiskinan akibat proses pembangunan yang
meminggirkan wilayah perdesaan; kemiskinan perkotaan, yaitu kondisi kemiskinan
yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan ekonomi, dimana tidak
semua kelompok memperoleh keuntungan
3.
Kemiskinan sosial,
dimensi ketiga ini melihat pada kondisi
sosial masyarakat yang tidak menguntungkan beberapa kelompok dalam masyarakat.
Misalnya kemiskinan yang dialami oleh perempuan, anak-anak dan kelompok
minoritas merupakan kemiskinan yang diakibatkan kondisi sosial yang tidak menguntungkan
kelompok tersebut. Kondisi sosial yang dimaksud misalnya bias gender,
diskriminasi, atau eksploitasi ekonomi
4.
Kemiskinan konsekuensial.
Dimensi keempat ini menekankan
faktor-faktor eksternal yang menyebabkan kemiskinan. Faktor-faktor yang
dimaksud adalah konflik, bencana alam, kerusakan lingkungan, dan tingginya
jumlah penduduk. Faktor-faktor tersebut lah yang menyebabkan munculnya
kemiskinan dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar