Rabu, 29 September 2021

Dimensi Stres Kerja (skripsi dan tesis)


Stres kerja dapat diukur dari berbagai dimensi, tetapi dalam penelitian ini
stres kerja akan diukur dari 3 dimensi (Michael et al., di kutip oleh 2011), yaitu:
1. Beban Kerja
Adanya ketidaksesuaian antara peran yang diharapkan, jumlah waktu, dan
sumber daya yang tersedia untuk memenuhi persyaratan tersebut. Beban kerja
berkaitan dengan banyaknya tugas-tugas yang harus dilaksanakan, ketersediaan
waktu, serta ketersediaan sumber daya. Apabila proporsi ketiganya tidak
seimbang, kemungkinan besar tugas tersebut tidak bisa diselesaikan dengan
baik. Ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami stres.
2. Konflik Peran
Konflik peran merujuk pada perbedaan konsep antara karyawan yang
bersangkutan dengan atasannya mengenai tugas-tugas yang perlu dilakukan.
Konflik peran secara umum dapat didefinisikan sebagai terjadinya dua atau
lebih tekanan secara simultan sehingga pemenuhan terhadap salah satu tuntutan
akan membuat pemenuhan terhadap tuntutan. yang lain menjadi sulit (House
dan Rizzo, 1972; Kahn et al., 1964;Pandey dan Kumar, 1997 seperti dikutip
oleh Mansoor et al., 2011).Konflik peran berkaitan dengan perbedaan konsep
antara pekerja dan supervisor (atau atasan) mengenai konten dari pentingnya
tugas-tugas pekerjaan yang dibutuhkan. Inilah yang bisa menyebabkan konflik,
adanya pertentangan antara komitmen terhadap beberapa supervisor (atasan)
dan nilai-nilai individu yang berkaitan dengan persyaratan organisasi.
3. Ambiguitas Peran
Ambiguitas peran berkaitan dengan ketidakjelasan tugas-tugas yang harus
dilaksanakan seorang karyawan. Hal ini terjadi salah satunya karena job
description tidak diberikan oleh atasan secara jelas, sehingga karyawan kurang
mengetahui peran apa yang harus dia lakukan serta tujuan yang hendak dicapai
dari perannya tersebut.

Tidak ada komentar: