Sabtu, 14 Agustus 2021

Teori Agensi (skripsi dan tesis)

Teori agensi terdapat pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusaahaan. Teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang keterkaitan antara pemilik perusahaan atau pemegang saham (principal) dan manajemen perusahaan atau yang mengelola perusahaan (agent) (Bandi, 2007:4). Pemisahan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan seperti yang dijelaskan teori entitas yaitu perusahaan merupakan suatu entitas yang terpisah, manajemen terpisah dengan pemilik perusahaan. Manajemen mempunyai tugas untuk mengelola perusahaan dan dari tugas tersebut manajemen akan mendapatkan kompensasi. Adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan akan menimbulkan konflik kepentingan yang saling bertentangan, pemilik menginginkan mendapat pengembalian yang besar atas investasinya dan manajemen ingin mendapat bonus atas kinerjanya. Apabila pihak agen dan prinsipal sama-sama berusaha untuk mengutamakan kepentingan masing-masing, keinginan dan motivasi yang dimiliki juga berbeda, maka dimungkinkan pihak agen tidak bertindak sesuai keinginan dari prinsipal (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Andri dan Hanung, 2007:2). Motivasi keagenan yang berbeda dapat menimbulkan kecurangan dari manajemen perusahaan karena manajemen yang lebih mengetahui tentang keadaan perusahaan dari pada pemilik perusahaan. Agen atau manajemen perusahaan yang mempunyai kepentingan untuk dirinya sendiri akan menyusun laporan laba yang sesuai dengan kepentingan agen dari pada untuk kepentingan prinsipal (Fendi dan Rovila, 2011:2). Kecurangan atau asimetri akuntansi yang dilakukan manajemen akan mengurangi kualitas laba karena laba yang dilaporkan tidak bebas dari praktik manajemen laba. Pemisahaan antara agen dan prinsipal pada teori agensi yang dapat menimbulkan konflik akan mempengaruhi kualitas laba dalam pelaporan laba perusahaan (Fendi dan Rovila, 2011:2). Konflik yang terjadi seperti teori agensi mengakibatkan kualitas laba menjadi rendah (Andri dan Hanung, 2007:2).

Tidak ada komentar: