Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Alasannya karena
adanya pembayaran pajak terhadap dividen dan capital gain, para investor
lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak. Tax preference theory menyatakan bahwa kebijakan dividen mempunyai
pengaruh negatif terhadap harga pasar saham perusahaan. Hal ini berarti
semakin besar jumlah dividen yang dibagikan suatu perusahaan semakin
rendah harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan. Hal ini terjadi jika
ada perbedaan antara tarif pajak personal atas pendapatan dividen dan capital
gain. Apabila tarif pajak dividen lebih tinggi daripada pajak capital gain, maka
investor akan lebih senang jika laba yang diperoleh perusahaan tetap ditahan di
perusahaan, untuk mendanai investasi yang dilakukan perusahaan. Dengan
demikian di masa yang akan datang diharapkan terjadi peningkatan capital
gain yang tarif pajaknya lebih rendah. Apabila banyak investor yang memiliki
pandangan demikian, maka investor cenderung memilih saham-saham dengan
dividen kecil dengan tujuan untuk menghindari pajak.
Teori ini adalah teori yang mengemukakan bahwa investor menghendaki
pembayaran dividen yang rendah. Hal ini dikarenakan dividen dikenakan
pajak, sehingga banyak investor tidak menghendaki pembayaran dividen yang
tingg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar