Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan
ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu (Hartono, 2017;
5). Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut investor. Investor dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/retail
investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor
individual terdiri dari perseorangan yang melakukan aktivitas investasi,
sedangkan investor institusional terdiri dari perusahaan asuransi, lembaga
penyimpanan dana, lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
Investor juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor
(investor’s wealth) yang bersifat moneter. Kesejahteraan moneter ini dapat
dinilai dari penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat
ini (present value) pendapatan di masa datang (Welly, Kardinal dan
Juwita, 2015;6).
Menurut Putra, dkk (2016; 271), ada dua sikap investor dalam
pengambilan keputusan investasi yaitu sikap rasional dan irasional. Sikap
rasional adalah sikap seseorang yang berfikir yang berdasarkan akal sehat,
sedangkan sikap irasional adalah sikap berfikir seseorang yang tidak
Analisis didasari akal sehat. Seorang investor dengan sikap rasional akan
mengambil sebuah keputusan dengan didasari literasi keuangan.
Contohnya saat seseorang akan menginvestasikan dananya pada jenis
investasi tertentu, dia akan menggunakan informasi yang ada, seperti
keuntungan dan resiko yang ada pada jenis investasi tersebut. Adapun
seorang investor dengan sikap irasional keputusannya akan didasari
dengan beberapa faktor, seperti psikologis dan demografi.
Keputusan investasi didasarkan pada dua hal yaitu portofolio dan
profitabilitas (keuntungan). Portofolio itu sendiri merupakan pembelian
saham dengan momentum harga pada saat yang sama mengabaikan
prinsip supply and demand yang sebenarnya sudah diketahui dalam
financial behavior sebagai herd behavior (perilaku serentak)
(Aminnatuzzahra, 2014;74). Dalam mengambil keputusan investasi,
investor banyak dipengaruhi oleh perilaku. Disebut sebagai perilaku
karena adanya faktor psikologi yang terlibat di dalamnya (Setiawan,
Wahyudi, dan Mawardi, 2016;2). Perilaku keuangan sangat berperan
dalam pengambilan keputusan investasi. Pengambilan keputusan investasi
dipengaruhi oleh sejauh mana keputusan investasi dapat memaksimalkan
kekayaan dan behavioral motivation, keputusan investasi berdasarkan
aspek psikologis investor (Prawirasasra dan Dialysa, 2016; 22).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar