Kamis, 01 Juli 2021

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana (skripsi dan tesis)

Modigliani dan Miller dan Husnan dan Pudjiastuti (2006:283) menunjukkan bahwa penggunaan hutang bisa memberikan manfaat bagi pemilik perusahaan sejauh pembayaran bunga bisa dipergunakan untuk mengurangi beban pajak. Perusahaan seharusnya menggunakan hutang untuk meminimumkan biaya modal perusahaan. Namun tidak mudah menentukan proporsi yang optimal dalam penggunaan hutang, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1) Perusahaan tidak bersedia melakukan financing decisions hanya untuk pergantian sumber dana karena adanya biaya penerbitan yang cukup berarti. 2) Perusahaan tidak bisa menaksir besarnya biaya modal sendiri (berlaku untuk perusahaan yang tidak menerbitkan sahamnya ke pasar modal) 3) Hutang diperoleh dari pasar keuangan yang tidak kompetitif, yang berarti biaya hutang yang ditawarkan oleh pihak yang menyediakan kredit lebih tinggi dari bunga obligasi. Oleh karena itu diperlukan alat-alat analisis lain yang bisa dipergunakan untuk menyimpulkan apakah penggunaan hutang bisa dipertanggung jawabkan atau tidak. Analisis tersebut bisa dengan memuaskan perhatian pada rentabilitas perusahaan, atau pada likuiditas perusahaan. Berikut penjelasan mengenai analisisanalisis tersebut yaitu: 1) Analisis Rentabilitas Ekonomi dan Rentabilitas Modal Sendiri Analisis ini mendasarkan pada pemikiran bahwa penggunaan hutang bisa dibenarkan apabila perusahaan bisa memberikan tambahan Laba Operasi (EBIT) yang lebih besar dari bunga yang dibayar, sehingga analisis ini dapat dipergunakan untuk menaksir biaya modal sendiri dan peningkatan risiko yang ditanggung pemodal karena menggunakan tambahan hutang. Bambang Riyanto dalam Husnan dan Pudjiastuti (2006:285) mengatakan bahwa sejauh penggunaan hutang dapat diharapkan memberikan rentabilitas ekonomi yang lebih besar dari bunga hutang, maka penggunaan hutang dapat dibenarkan. Hali ini disebabkan karena penggunaan hutang diharapkan dapat meningkatkan rentabilitas modal sendiri (return on equity), yang menunjukkan bagian keuntungan yang menjadi hak pemilik perusahaan. 2) Analisis dari Sisi Likuiditas Analisis rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri menekankan dari sisi profitabilitas penggunaan hutang tersebut. Penggunaan hutang akan menimbulkan kewajiban finansial, baik dalam bentuk pembayaran bunga maupun angsuran pokok pinjaman. Karena itu tidak diinginkan penggunaan hutang akan menimbulkan kesulitan likuiditas perusahaan yang berarti tidak mampu membayar bunga dan angsuran pokok pinjaman. Analisis dari sisi likuiditas mendasarkan pada pemikiran bahwa arus kas yang masuk sebagian besar bersifat variabel dan arus kas keluar ada yang bersifat variabel dan tetap. Penggunaan hutang menggunakan proporsi arus kas bersifat tetap. Apabila operasi perusahaan menurun, maka kas masuk akan menurun secara proporsional. Sehingga kas keluar yang sifatnya tetap dalam jumlah besar akan cepat mengalami kesulitan likuiditas pada saat terjadi penurunan penjualan. 3) Analisis Rentabilitas dan Likuiditas serta Kaitannya dengan Biaya Modal perusahaan Analisis dari sisi rentabilitas menyimpulkan bahwa penggunaan hutang bisa dibenarkan. Penggunaan hutang akan menurunkan biaya modal perusahaan atau menaikkan harga saham tergantung dari dua hal, yaitu (1) Apakah hutang diperoleh dari pasar modal yang kompetitif? Dan (2) Apakah biaya dan kemungkinan kebangkrutan relatif sangat kecil?. Jika jawaban dari kedua aspek tersebut adalah “Ya”, maka analisis dari sisi rentabilitas akan konsisten dengan analisis dari aspek biaya modal., karena penggunaan hutang menurunkan biaya modal perusahaan yang berarti meningkatkan nilai perusahaan. Analisis dari sisi likuiditas lebih sulit pengkuantifikasiannya. Perusahaan yang likuiditasnya baik, memungkinkan untuk memperoleh kredit dengan tingkat bunga yang lebih rendah karena perusahaan dinilai lebih aman. Penggunaan hutang dengan tingkat bunga yang lebih rendah akan menurunkan biaya modal perusahaan. Secara klasik, prinsip penarikan dana dihubungkan dengan tujuan memaksimumkan rentabilitas modal sendiri sebagai berikut: 1) Apabila rentabilitas aktiva lebih besar dari tingkat bunga maka sebaiknya pemenuhan kebutuhan dana diambil dari modal pinjaman. Jika perusahaan memaksa diri untuk memenuhi kebutuhan dananya dari modal sendiri, baik emisi saham baru maupun pemanfaatan laba ditahan, padahal rentabilitas aktiva lebih besar dari tingkat bunga maka secara teoritis akan menurunkan rentabilitas modal sendiri. 2) Apabila rentabilitas aktiva lebih kecil dari tingkat bunga, maka kebutuhan akan dana sebaiknya diambil dari modal sendiri, baik melalui emisi saham baru maupun pemanfaatan laba ditahan, sebab akan menaikkan rentabilitas modal sendiri.

Tidak ada komentar: