Kamis, 24 Juni 2021
Proses Reverse Logistic (skripsi dan tesis)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, proses yang terjadi dalam reverse
logistics pada dasarnya serupa dengan aktivitas yang terjadi dalam traditional
logistics, namun terdapat beberapa perbedaan, beberapa perbedaan tersebut
dijelaskan oleh De Britto, dkk (2002) menjelaskan perbedaan tersebut meliputi :
1. Pada reverse logistics terdapat banyak titik supply dimana produk dapat
diperoleh begitu juga dengan titik pengumpulan.
2. Dibutuhkan kerjasama yang baik dan sukarela dari supplier produk,
dalam hal ini adalah konsumen, untuk menyerahkan barangnya ke titik
pengumpulan produk.
3. Produk yang dikumpulkan biasanya memiliki nilai ekonomis rendah. Tidak
seperti traditional logistics yang lebih dulu ada, jaringan logistik untuk
reverse logistics dalam berbagai aspek perlu dikembangkan. De Britto, dkk (2002) membedakan lebih spesifik berdasarkan inisiator
dari aktivitas reverse logistics, hal itu meliputi:
1. Jaringan logistik untuk produk reusable
2. Jaringan logsitik untuk remanufacturing
3. Jaringan logistik untuk layanan masyarakat dan regulasi lingkungan oleh
pemerintah
4. Jaringan logistik oleh swasta untuk pembaharuan produk
Reverse logistics terjadi akibat adanya beberapa produk kehilangan nilai
pakai jelas seperti kemasan, kehilangan fungsi seperti produk rusak, sulit untuk
dijual di pasar umum, seperti kelebihan stock, atau harus dikembalikan untuk
beberapa alasan karena cacat, semuanya harus dikembalikan atau mengalir
terbalik dari hilir ke hulu dalam rantai pasok
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar