Senin, 28 Juni 2021

Pengertian Strategi (skripsi dan tesis)

Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan pola umum dan prosedur umum dalam pelaksanaan aktivitas pembelajaran. Guru dapat memilih sebuah setrategi tertentu dalam membuat sebuah rancangan atau desain pembelajaran tertentu. Sebuah desain pembelajaran perlu memerhatikan karateristik peserta didik, kondisi lingkungan belajar, dan sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan proses belajar mengajar. Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pembelajaran, yang dikutip oleh Hamzah B. Uno, di antaranya akan dipaparkan sebagai berikut: 1) Kozna, secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. 2) Gerlach dan Ely, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik. 3) Dick dan Carey, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Memerhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya diakhir kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran ada beberapa faktor pendukung yang bisa menjadikan pembelajaran tersebut berjalan lancar. E. Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, menyebutkan faktor pendukung tersebut meliputi: a. Kondisi kelas. Lingkungan sekolah yang aman nyaman dan tertib, optimis dan harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang terpusat pada peserta didik. Belajar yang kondusif merupakan tulang penggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar, sebaiknya proses belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan. b. Siswa. Aktivitas peserta didik dalam rangka mendorong dan mengembangkan aktivitas peserta didik, guru harus mampu mendisiplinkan peserta didik, terutama disiplin diri. Guru harus mampu membantu peserta didik mengembangkan pola perilakunya meningkatkan standar perilakunya dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin dalam setiap aktivitasnya. Pembelajaran aktif proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajaran menjelaskan materi dan peserta didik mendengarkan secara pasif. Oleh karena itu, pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik agar mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi, dan kebenaran secara ilmiah. c. Bahan ajar atau sumber belajar yang memadai yang perlu dikembangkan antara lain pusat sumber belajar, serta tenaga pengelola dan peningkatan kemampuan pengelolaannya. Dalam pengembangan fasilitas dan sumber belajar guru di samping harus mampu membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkret. Berdasarkan faktor pendukung dalam proses pembelajaran yang disebutkan oleh E. Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Daryanto dalam bukunya juga mendukung dengan menyebutkan beberapa faktor pendukung dalam proses pembelajaran, di antaranya: a. Fasilitas dan perangkat belajar ikut menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang belajar tanpa dibantu dengan fasilitas, tidak jarang mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan belajar. Dengan demikian fasilitas tidak bisa diabaikan dalam masalah belajar. Fasilitas dan perangkat yang dimaksud tentu saja berhubungan dengan maslah material berupa kertas, pensil, buku catatan, meja, dan kursi belajar, dan sebagainya. b. Peran guru. Guru tidak hanya sebagai fasilitas belajar, guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif, guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif pada proses belajar dirinya dan secara aktif membantu peserta didik dalam menafsirkan persoalan riil, guru tetap aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia riil, baik fisik maupun sosial. Melalui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sangat diharapkan peserta dapat mengetahui, memahami mengaplikasikan dan terampil dalam memecahkan masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam memahami peran guru sebagai faktor pendukung dalam proses kegiatan pembelajaran. Pendapat Daryanto tersebut didukung oleh Musthofa Rembangy dalam bukunya menyebutkan faktor pendukung tersebut di antaranya: a. Pendekatan metode pembelajaran. Pendekatan metode yang efektif tentu akan mendukung terhadap keberhasilan pembelajaran di kelas. Terkait dengan hal ini memiliki hubungan erat dengan beberapa aspek yang terlibat langsung di antaranya peran guru di kelas, siswa sebagai objek aktif, dan fasilitas pendukung. b. Masalah kurikulum. Kurikulum merupakan aspek pendidikan yang prinsipil, sebagai turunan dari tujuan, cita-cita, atau orientasi pendidikan nasional. Dari beberapa faktor pendukung dalam proses belajar mengajar di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar apabila faktor-faktor pendukung tersebut berlajan sesuai fungsinya. Siswa ikut serta aktif dalam proses pembelajaran, fasilitas dan media pembelajaran yang memadai, sumber belajar yang mendukung sesuai kompetensi, kondisi kelas yang mendukung untuk proses pembelajaran, dan peran guru yang kreatif dalam memilih metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan keadaan peserta didik, demi tercapainya tujuan pendidikan. 

Tidak ada komentar: