Senin, 28 Juni 2021

Pengertian Pembelajaran Transformatif (skripsi dan tesis)


Pembelajaran transformatif pada dasarnya merupakan suatu
pembelajaran yang menghasilkan perubahan mendasar pada diri peserta
didik. Adapun pengertian transformasi yang dikutip dari Webster
Dictionary dapat disimpulkan bahwa transformasi memiliki makna: (a)
merubah bentuk, penampilan atau struktur; (b) mengubah kondisi, hakikat
atau karakteristik; (c) mengganti substansi (Moedzakir, 2010).
Pembelajaran transformatif menurut Mezirow (2000)
didefinisikan sebagai suatu proses yaitu dengan mentransformasikan
kerangka acuan (pola pikir, kebiasaan pikiran, prespektif makna)
kumpulan asumsi dan harapan yang problematis dan membuatnya lebih
inklusif, memilah, terbuka, reflektif dan secara emosional bisa berubah.
Kerangka tersebut menjadi lebih baik karena berpeluang lebih besar untuk
menumbuhkan keyakinan dan opini yang akan terbukti lebih benar atau
bisa dijustifikasikan guna menuntun tindakan (Illeris, 2011: 116)
Adapun proses pembelajaran transformatif menurut Illeris (2011,
117 118) meliputi: (1) Merenungkan secara kritis sumber, karakteristik
dan konsekuen dari asumsi-asumsi yang relevan baik milik kita sendiri
maupun orang lain, (2) Di dalam pembelajaran instrumental, menetapkan
kebenaran bahwa sesuatu adalah benar (sesuai dengan apa yang dikatakan
tentangnya) dengan menggunakan metode riset empiris, (3) Di dalam
pembelajaran komunikatif, tiba pada keyakinan yang lebih bisa
dijustifikasi dengan cara berperan serta secara penuh dan bebas dalam
wacana yang berwawasan dan berkesinambungan. (4) Menjalankan
prespektif yang telah tertransformasikan yaitu dengan mengambil
keputusan dan menempuh apa yang telah kita yakini sampai kemudian
menjumpai fakta, argumen atau prespektif baru yang menyebabkan
orientasi tersebut bermasalah dan menghendaki pertimbangan ulang. (5)
Menghasilkan kecenderungan alamiah sehingga menjadi lebih reflektif dan
kritis terhadap asumsi sendiri dan pihak lain, mengusahakan pengesahan atas wawasan transformatif kita dengan berpartisipasi secara lebih leluasa
dan penuh dalam wacana dan meninjaklanjuti keputusan dengan
menjalankan wawasan yang sudah tertransformasikan.
Teori pembelajaran transformative merupakan epistemologis
metakognitif tentang penalaran evidensial (instrumental) dan dialogikal
(kominikatif). Penalaran evidensial biasanya menggunakan pembelajaran
yang berorientasi tugas. Sedangkan dialogikal biasanya menggunakan
refleksi diri secara kritis. Sehingga pembelajaran instrumental dan dan
pembelajaran komunikatif merupakan ciri khas dari pembelajaran
transformatif.
Tujuan pembelajaran transformatif yang dirangkum menurut
Soenarwan (2008, 167) adalah untuk mentransformasi pembelajar ke
dalam suatu keadaan, sehingga pembelajar dapat mencapai pembelajaran,
mengembangkan seluruh potensi yang diinginkan, dan untuk memperkuat
serta memotivasi pembelajar dalam usaha pengalaman pembelajaran. Hal
ini dapat diartikan bahwa pembelajaran transformatif dapat meningkatkan
potensi akademik atau kemampuan kognitif dengan cara memotivasi siswa
melalui pengalaman belajar. Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh
Farias (2012-2013: 67) yaitu pembelajaran transformatif juga dapat
meningkatkan psikomotor dan kognitif siswa

Tidak ada komentar: